Kementerian Pertahanan Rusia terakhir memperbarui jumlah korban pada Maret lalu, yakni sebanyak 1.351 jiwa.
Pejabat pertahanan Barat memperkirakan bahwa lebih dari 80.000 tentara Rusia telah tewas dan terluka sejak awal invasi.
Pertempuran di Ukraina Selatan
Sementara itu, pertempuran masih bergulir di Ukraina selatan.
Vitaliy Kim, gubernur Mykolaiv yang berbatasan dengan Kherson di Ukraina selatan, melaporkan sejumlah desa mengalami kebakaran sporadis dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan, terjadi penembakan di Enerhodar, dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia
Diketahui, PLTN Zaporizhzhia sedang dikunjungi tim inspeksi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sejak Kamis (1/9/2022).
Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan, para ahlinya akan tinggal di situs nuklir terbesar di Eropa ini untuk sementara waktu.
"Kami tidak akan kemana-mana. IAEA sekarang ada di sana, di pabrik dan tidak bergerak. Itu akan tetap di sana," kata Grossi kepada wartawan setelah kembali ke wilayah yang dikuasai Ukraina, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Campur Tangan AS, Pasukan Ukraina Bisa Imbangi Rusia di Kherson
Baca juga: Rusia Menggertak Bakalan Bangun Pangkalan Jika NATO Lakukan Hal Sama di Wilayah Nordik
Ia menambahkan, para ahli IAEA yang tinggal akan memberikan penilaian situasi secara netral.
Ukraina dan Rusia saling menuduh menciptakan risiko bencana nuklir seperti Chernobyl dengan melesatkan tembakan di dekat PLTN tersebut.
Kyiv menuduh Rusia menggunakan fasilitas itu untuk melindungi pasukannya, dan berencana mencuri outputnya dengan menghubungkannya ke jaringan listrik Rusia.
Moskow membantah tudingan itu, namun tetap menolak seruan internasional untuk menarik pasukannya dari pabrik tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)