TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sekaligus penulis buku tentang keluarga Kerajaan Inggris, Katie Nicholl, menilai Ratu Elizabeth II meninggal karena patah hati.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth yang meninggal pada 8 September 2022 telah dimakamkan secara kenegaraan pada Senin, 19 September 2022 lalu.
Sedangkan suaminya, Pangeran Philip, meninggal pada 9 April 2021 atau setahun sebelum ratu wafat.
Katie Nicholl, jurnalis dan pakar kerajaan, mengungkapkan pandangannya mengenai kematian ratu dalam wawancara eksklusif di Entertainment Tonight.
Menurutnya, ratu kesepian tanpa Pangeran Philip.
Meski penyebab resmi kematiannya belum dirilis, Nicholl mengatakan kepada ET bahwa dia percaya ratu tidak pernah sama setelah kematian Philip.
"Saya pikir dia akhirnya meninggal karena patah hati, sungguh," kata Nicholl.
"Dia tidak pernah sama setelah Philip (meninggal), mereka bersama selama 74 tahun, dia (Philip), kata (ratu), adalah kekuatannya," ujarnya, dikutip dari ET, Selasa (21/9/2022).
Nicholl menilai, Pangeran Philip mendukung segala hal yang dilakukan Elizabeth selama ini.
"Saya pikir aman untuk mengatakan dia tidak akan menjadi Ratu tanpa dukungan Philip, dan saya pikir sesuatu dalam dirinya (ratu) mati ketika suaminya pergi, dan dia (ratu) bertahan selama dia bisa."
"Dia melakukan peran konstitusionalnya, dia melihat Perdana Menteri yang baru, dia membereskan semuanya dan saya pikir pada akhirnya, dia hanya ingin kembali bersamanya (Philip). Saya pikir itu sebabnya kita melihat pelangi ganda di Istana Buckingham," jelas penulis ini.
Nicholl juga mencatat bahwa momen diturunkannya peti mati ratu ke dalam lemari besi kerajaan sangat emosional.
Bahkan Raja Charles III pun, kata dia, merasa hal ini sangat menyedihkan untuk disaksikan.
Diberitakan sebelumnya, Charles terlihat menyeka air mata dari matanya.