TRIBUNNEWS.COM - Rusia terus melakukan deportasi paksa besar-besaran terhadap warga Ukraina, The Guardian melaporkan.
Lembaga Think Tank yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan, tindakan itu kemungkinan besar merupakan kampanye pembersihan etnis yang disengaja.
Dalam penilaian terbaru tentang konflik tersebut, Institute for the Study of War mencatat bahwa para pejabat Rusia telah secara terbuka mengakui menempatkan anak-anak dari wilayah pendudukan Ukraina untuk diadopsi dengan keluarga Rusia.
Lembaga itu menambahkan pejabat Rusia mungkin juga terlibat pembersihan etnis yang lebih luas dengan mengurangi populasi wilayah Ukraina melalui deportasi.
"Otoritas Rusia mungkin juga terlibat dalam kampanye pembersihan etnis yang lebih luas dengan mengurangi populasi wilayah Ukraina melalui deportasi dan mengisi kembali kota-kota Ukraina dengan warga Rusia yang diimpor," kata lembaga tersebut.
Lebih lanjut, berikut update terbaru perang antara Rusia dan Ukraina, Minggu (16/10/2022).
Baca juga: Tentara Rusia Bunuh Seorang Musisi Ukraina karena Menolak Berpartisipasi dalam Konser di Kherson
Warga Kyiv Hindari Pemadaman Listrik
Orang-orang di wilayah Kyiv telah menghindari pemadaman dengan mengurangi penggunaan listrik mereka, kata gubernur regional.
Oleksiy Kuleba mengatakan, dengan menjalankan tanggung jawab dan solidaritas, warga telah membantu mengurangi konsumsi energi sebesar 7 persen.
"Ini memungkinkan untuk menghabiskan malam tanpa pemadaman listrik paksa," katanya.
"Di malam hari, matikan setidaknya satu alat listrik dan penerangan yang tidak perlu. Mari kita pegang bagian depan yang lain! Mari gunakan energi dengan bijak!"
Pihak berwenang Ukraina telah mengkhawatirkan pasokan listrik negara itu sejak serangan Rusia pada awal minggu ini merusak bagian-bagian penting dari infrastruktur energinya.
AS Yakin Iran Telah Setuju Beri Rudal ke Rusia
Pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yakin Iran telah setuju untuk memberi rudal surface-to-surface ke Rusia dan drone serang yang dimaksudkan untuk digunakan di Ukraina.