News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Korea

Geram Negaranya Diancam, Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un Mencaci Presiden Korsel

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018

Ketegangan baru-baru ini dalam hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan menimbulkan ledakan verbal penuh warna dari Kim Yo-jong.

Secara politik, Kim Yo-jong menduduki jabatan Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea. Posisi yang strategis dan berpengaruh, terlebih dia adik Kim Jong-un.

Sementara kata-kata yang digunakan Kim Yo-jong tampak kasar bagi pengamat luar, kata-kata itu tidak akan mengejutkan siapa pun yang akrab dengan rekam jejaknya.

Berikut adalah beberapa pernyataan paling berkesan yang disampaikan oleh saudara perempuan Kim Jong-un dalam kapasitasnya sebagai corong de facto Korea Utara.

Ledakan terbaru Kim Yo-jong datang bulan ini sebagai tanggapan terhadap Korea Selatan yang secara terbuka mempertimbangkan sanksi terhadap Korea Utara.

Ia mencap kepemimpinan Korea Selatan sebagai idiot dan bodoh tak tahu malu.

“Setiap kali saya melihat antek-antek Korea Selatan berperilaku, saya tercengang,” kata Yo-jong di pernyataannya yang dikutip kantor berita Korut, KCNA.

“Mereka tidak lebih dari seekor anjing liar yang menggerogoti tulang yang diberikan oleh Amerika Serikat,” imbuhnya.

Awal tahun ini, pada April 2022, Kim Yo-jong mengecam Menteri Pertahanan Korea Selatan saat itu Suh Wook setelah dia menyebutkan kemungkinan serangan pendahuluan terhadap Korea Utara.

"Pria yang tidak masuk akal dan seperti sampah berani menyebutkan serangan pendahuluan di negara senjata nuklir," katanya.

“Korea Selatan mungkin menghadapi ancaman serius karena pernyataan sembrono yang dibuat oleh menteri pertahanannya,” lanjut Yo-jong.

Pada Mei 2021, Kim Yo-jong menggunakan retorika yang agak mirip saat menangani tindakan kelompok yang menerbangkan 500.000 selebaran dengan 500 buklet dan 5.000 uang kertas $1 melintasi perbatasan ke Korea Utara.

Korea Selatan sebenarnya telah melarang siapapun mengirim selebaran ke wilayah Korea Utara.

"Kami menganggap manuver yang dilakukan sampah manusia di selatan sebagai provokasi serius terhadap negara kami dan akan melihat tindakan yang sesuai dengan mereka," kata Kim Yo-jong.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini