TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan mengirimkan rudal Patriot ke Ukraina.
Laporan ekslusif itu dipublikasikan saluran televisi CNN Rabu (14/12/2022), merujuk narasumber mereka di Washington.
Kiev telah meminta sistem pertahanan udara Amerika selama berbulan-bulan, karena Rusia terus menyerang sasaran militer dan infrastruktur Ukraina.
Menurut CNN, rencana tersebut sedang dalam tahap akhir dan membutuhkan persetujuan dari Menteri Pertahanan Lloyd Austin sebelum dapat dikirim ke meja Biden untuk ditandatangani.
Ada tiga pejabat pemerintahan AS yang keterangannya dikutip saluran CNN tapi tidak disebutkan namanya.
Persetujuan Austin diharapkan segera datang, dan pengumuman dapat dilakukan secepatnya minggu ini.
Baca juga: Apa Itu Rudal Patriot? Sistem Pertahanan Udara untuk Lawan Rudal Balistik hingga Pesawat Canggih
Baca juga: Rusia Ancam NATO akan Jadi Target Militer Moskow Jika Nekat Pasok Rudal Patriot ke Ukraina
Baca juga: Ini Bedanya Rudal Patriot Amerika Vs S-400 Rusia, Mana yang Lebih Unggul ?
Ukraina telah meminta AS untuk mengirim sistem pertahanan udara jarak jauh canggih yang sangat efektif dalam mencegat rudal balistik dan jelajah.
Ukraina berada di bawah rentetan serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang telah menghancurkan infrastruktur utama di seluruh negeri.
Sistem rudal Patriot dianggap akan menjadi sistem pertahanan jarak jauh paling efektif yang dikirim ke negara itu dan para pejabat mengatakan itu akan membantu mengamankan wilayah udara bagi negara-negara NATO di Eropa timur.
Tidak jelas berapa banyak peluncur rudal yang akan dikirim tetapi baterai Patriot yang khas mencakup satu set system.
Yaitu radar yang mendeteksi dan melacak target, komputer, peralatan pembangkit listrik, stasiun kontrol keterlibatan dan hingga delapan peluncur, masing-masing membawa empat rudal yang siap ditembakkan.
Setelah rencana diselesaikan, Patriot diharapkan untuk dikirim dengan cepat dalam beberapa hari mendatang dan Ukraina akan dilatih untuk menggunakannya di pangkalan Angkatan Darat AS di Grafenwoehr, Jerman.
Ukraina telah meminta sistem tersebut selama berbulan-bulan tetapi tantangan logistik untuk mengirimkan dan mengoperasikannya sangat besar.
Terlepas dari hambatan-hambatan itu, kata sumber CNN, kenyataan dari apa yang terjadi di lapangan membuat pemerintah membuat keputusan.