Pertempuran sengit di sekitar kota Bakhmut yang sebagian besar hancur dan dikuasai Ukraina kemungkinan akan berlanjut di masa mendatang, dengan hasil yang tidak pasti karena Rusia telah membuat kemajuan bertahap, menurut seorang pejabat senior administrasi AS.
Ukraina prediksi kerugian Rusia
Wakil menteri pertahanan Ukraina mengatakan kerugian Rusia yang signifikan berarti Moskow mungkin harus mengumumkan mobilisasi parsial kedua pada kuartal pertama tahun ini.
Prancis kirim kendaraan tempur
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan mengirim kendaraan tempur lapis baja ringan AMX-10 RC, kata seorang pejabat Elysee setelah panggilan telepon antara Macron dan timpalannya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-313: Kyiv Tembak Jatuh 45 Drone Shahed Buatan Iran
Rusia lunucrkan 7 serangan rudal, 18 serangan udara, dan 85 serangan dari sistem peluncuran roket multipel
Staf umum militer Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan tujuh serangan rudal, 18 serangan udara dan lebih dari 85 serangan dari sistem peluncuran roket multipel dalam 24 jam terakhir pada infrastruktur sipil di tiga kota – Kramatorsk, Zaporizhzhia dan Kherson.
“Ada korban di antara penduduk sipil,” katanya. Laporan tersebut belum diverifikasi secara independen.
Update kesepakatan biji-bijian Laut Hitam
Upaya Ukraina untuk meningkatkan ekspor di bawah kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dengan Rusia difokuskan untuk mengamankan inspeksi kapal yang lebih cepat daripada memasukkan lebih banyak pelabuhan dalam prakarsa tersebut, kata seorang pejabat senior Ukraina pada hari Rabu.
Baca juga: Fakta-fakta Serangan Rudal Ukraina di Makiivka, Insiden Paling Berdarah di Malam Tahun Baru
Ukraina klaim Rusia punya tiga kapal siap tempur
Angkatan Laut Ukraina mengklaim Rusia memiliki tiga kapal siap tempur yang beraksi di Laut Hitam.
Kyiv menyebut Moskow terus “melanggar konvensi internasional untuk perlindungan kehidupan manusia di laut 1974 ( Solas ), menonaktifkan sistem identifikasi otomatis pada kapal sipil di Azov Sea”, katanya dalam sebuah posting di Facebook.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)