Latihan tersebut juga tidak berorientasi pada musuh tertentu.
Meski demikian latihan itu secara tidak langsung akan menunjukkan pada musuh AS bahwa mereka tidak terlalu terganggu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan ancaman dari China untuk memobilisasi kekuatan militer yang besar.
“Saya pikir skala latihan itu relevan dengan berbagai skenario, dan Iran dapat menarik kesimpulan tertentu dari itu,” kata pejabat AS itu mengakui, seperti diberitakan Gulf News.
“Ini benar-benar dimaksudkan sebagian besar untuk menguji kemampuan kita untuk melakukan hal-hal pada skala ini dengan Israel melawan berbagai macam ancaman yang berbeda.”
Sementara itu, pihak Israel mengatakan latihan itu bertujuan untuk melatih dan menguji kekuatan militer Israel dan AS.
“Latihan itu akan menguji kesiapan bersama Israel-AS dan meningkatkan hubungan operasional antara kedua tentara,” kata Israel Defense Forces (IDF) dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan The Times of Israel.
Latihan itu akan mencakup latihan tembakan langsung dan melibatkan 6.400 pasukan AS, banyak di antaranya akan berada di kapal induk AS George HW Bush strike group.
Sekitar 1.100 tentara dikerahkan di Israel.
Latihan akan berlangsung jarak jauh, yang melibatkan darat, laut, udara dan ruang angkasa.
100 pesawat dari Amerika dalam latihan tersebut termasuk empat pembom strategis B-52, empat jet tempur F-35, 45 pesawat tempur F/A-18, dan dua drone MQ-9 Reaper.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Iran-AS