Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai cuplikan video dan potret warga dan petugas saat mengevakuasi korban dari reruntuhan gempa bumi dahsyat di Turki Senin pagi lalu, juga menggema di platform Twitter.
Salah satunya dari akun twitter media lokal Turki Cordona Media.
Dalam unggahan video yang dibagikan tersebut tampak seorang jurnalis tengah melakukan siaran langsung dari wilayah Malayat, Turki.
Tak berselang lama dari itu, gempa susulan dengan magnitude 7.5 terjadi. Hingga meruntuhkan gedung – gedung dan menimpa warga yang tengah berkerumun di belakang jurnalis tersebut,
Tidak dijelaskan apakah ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun hingga kini setidaknya sudah ada lebih dari 5.606 bangunan di Turki yang rata dengan tanah akibat gempa.
Termasuk bangunan apartemen bertingkat yang penuh dengan penghuni, para ahli mencatat bahwa gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah merupakan yang terbesar dalam sejarah kedua negara tersebut.
"Itu adalah pertama kalinya kami mengalami hal seperti itu, Kami pikir itu adalah kiamat." ujar Melisa Salman, seorang reporter berusia 23 tahun di kota Kahramanmaras, Turki tenggara.
Baca juga: Tagar Prayforturkey Menggema di Twitter
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa jumlah kematian terkait gempa Turki – Suriah bisa melebihi 20.000 jiwa, mengingat hingga kini gempa susulan dengan rata – rata kekuatan 7,8 skala terus melanda kedua wilayah tersebut.