News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Usai Diguncang Gempa Besar, Suriah Barat Laut Kini Hadapi Stagnasi Ekonomi

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wilayah Suriah barat laut kini menghadapi krisis roti setelah toko roti tutup dan impor barang kebutuhan pokok dari perbatasan di Turki-Suriah terhenti pasca dilanda gempa bumi.

“Pada tingkat komersial, kami telah kehilangan banyak hal. Penghancuran gudang kami merusak barang-barang simpanan kami," kata Zaarour.

Baca juga: Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia untuk Turki dan Suriah Dikirim dalam Dua Kloter

Dia mengatakan, sebelum gempa terjadi sekitar 80 persen dari semua bahan makanan di Suriah barat laut datang melalui perbatasan Suriah-Turki. Dampak bencana alam tersebut menyebabkan menipisnya barang-barang kebutuhan pokok di pasar, dan mendorong kenaikan tajam harga alternatif.

Menurut direktur media dan hubungan masyarakat di perlintasan perbatasan Bab al-Hawa, Mazen Alloush, tidak ada barang dagangan atau bantuan yang memasuki Suriah barat laut melalui perlintasan itu selama seminggu setelah gempa bumi melanda Turki dan Suriah.

“Selama minggu ini, kami mengalami kekurangan barang tertentu di pasar, terutama sayuran, buah, dan bahan bakar,” kata Alloush.

Saat perbatasan tersebut diperkirakan tetap tutup untuk truk komersial, beberapa orang bergegas menimbun kebutuhan pokok dan menaikkan harganya. Hal ini mendorong administrasi perbatasan untuk mendorong dimulainya kembali transportasi komersial, ungkap Alloush.

“Pada tahun 2022, sekitar 75.000 truk komersial memasuki Suriah utara melalui penyeberangan Bab al-Hawa, selain jumlah yang sama dari truk ekspor yang pergi ke Turki,” ujar Alloush.

Efek Melemahkan

Menurut seorang ekonom di kota Idlib Suriah, Hayan Hababa, bencana alam dapat melemahkan sektor ekonomi suatu negara.

“Bagi perusahaan dan pabrik, bencana ini menghancurkan aset tetap dan berwujud seperti real estat dan mesin, selain sumber daya manusia. Ini mengarah pada penurunan kapasitas produktif fasilitas ini,” kata Hababa.

“Efek ini bisa berakibat fatal bagi beberapa perusahaan, yang menyebabkan penutupan mereka,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini