News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taiwan Ingin Memulangkan Tentaranya yang Ditemukan di China melalui Jalur Alternatif

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan ingin memulangkan tentaranya yang ditemukan di China.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan pemerintah Taiwan ingin memulangkan seorang tentara Taiwan yang ditemukan di China.

Taiwan juga akan melakukan penyelidikan terkait tentara yang diduga sengaja pergi ke China.

“Kami tentu berharap untuk membawanya pulang. Jadi bagaimana kita akan mendapatkannya kembali? Ada saluran alternatif yang kami kejar,” kata Chiu Kuo-cheng, dikutip dari Al Jazeera.

Namun, ia tidak merinci saluran-saluran itu.

Chiu Kuo-cheng membantah soal rumor prajurit itu telah melarikan diri dari perlakuan kasar oleh militer Taiwan.

Wartawan lokal bertanya pada Chiu Kuo-cheng tentang risiko tentara yang hilang itu dapat mengungkapkan penempatan militer rahasia dan informasi lokasi.

Baca juga: Presiden Xi Jinping akan Dorong Reunifikasi China dan Taiwan secara Damai

“Terlepas dari apakah dia memiliki kemampuan seperti itu, yang tidak kami konfirmasikan atau sangkal, kami tidak perlu membuat skala besar penyesuaian strategis untuk memitigasi setiap informasi yang diberikan oleh satu individu ini,” jawab Chiu Kuo-cheng.

Prajurit yang bertugas di pulau kecil Erdan, yang merupakan bagian dari pulau Kinmen di Taiwan dekat pantai China, hilang minggu lalu.

Ia ditemukan di China pada Senin (13/3/2023).

Tentara dengan marga Chen itu dilaporkan hilang di Pulau Erdan setelah absen selama beberapa hari.

Sebelum penemuannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya telah membentuk gugus tugas khusus untuk menemukan Chen.

"Dipastikan dia berada di daratan. Kementerian Pertahanan dan departemen terkait secara aktif mengetahui kemajuan dan situasi yang relevan," katanya, dikutip dari Channel News Asia.

"Kementerian Pertahanan memiliki mekanisme yang relevan untuk mengidentifikasi desertir," tambah Chiu.

Kantor Urusan Taiwan China belum mengomentari masalah ini.

Presiden China Xi Jinping mengambil sumpah setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga dalam sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Besar Rakyat di Beijing pada 10 Maret 2023. - Xi Jinping berambisi untuk menyatukan China dan Taiwan. (NOEL CELIS / AFP)

Baca juga: China Sukses Damaikan Arab Saudi dengan Iran, Ini 7 Penyebab Arab Saudi & Iran Bermusuhan Selama Ini

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini