“Pada Hari Peringatan yang akan datang, kami tidak akan memprotes karena hati kami akan bersama saudara-saudara seperjuangan kami yang gugur dalam pertempuran, kami akan menundukkan kepala untuk mereka, kami akan menangis dan memeluk keluarga,” kata kelompok Brothers in Arms, Kamis (20/4/2023).
“Kami meminta semua saudara dan saudari seperjuangan untuk meninggalkan baju protes mereka di rumah dan tidak datang ke kuburan bersama mereka,” tambahnya.
Brothers in Arms mengatakan, adanya potensi ketegangan saat perayaan Memorial Day, yang dipicu isu reformasi hukum.
"Ribuan orang tua tentara Israel yang gugur menuntut agar politisi tidak menghadiri atau berbicara pada upacara Hari Peringatan di pemakaman militer Selasa (25/4/2023)," kata ketua organisasi peringatan Yad Labanim Eli Ben Shem, dikutip dari The Times of Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel