"Mereka juga sekarang membusuk," katanya.
"Ada beberapa kasus di mana lebih dari satu keluarga mengklaim satu jenazah sehingga dalam kasus tersebut kami harus melakukan tes DNA," tambahnya.
Baca juga: Pencarian Disetop, India Ungkap Sebab Kecelakaan Kereta di Odhisa
Pradeep Jena mengatakan, jenazah diserahkan "setelah proses hukum".
Pemerintah negara bagian juga menyediakan transportasi gratis untuk membawa jenazah ke tempat tujuan.
Pada akhir pekan, Perdana Menteri Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan dan bersumpah bahwa siapa pun yang dinyatakan bersalah akan "dihukum dengan keras".
Pekerjaan penyelamatan selesai pada hari Sabtu dan rel telah dibersihkan dari puing-puing.
Lalu, lintas kereta telah dipulihkan di salah satu jalur dan pejabat mengatakan jalur yang tersisa juga akan dipulihkan dan dibuka kembali pada hari Rabu.
India memiliki salah satu jaringan kereta terbesar di dunia.
Negara itu menjalankan lebih dari 12.000 kereta penumpang setiap hari, yang digunakan oleh beberapa miliar penumpang untuk bepergian ke seluruh negeri setiap tahun, tetapi banyak infrastruktur kereta api yang perlu diperbaiki.
Kereta api umumnya penuh pada saat-saat banyak orang yang melakukan perjalanan selama liburan sekolah.
Bencana kereta api terburuk di negara itu terjadi pada tahun 1981, ketika kereta penumpang yang penuh sesak terlempar dari rel dan masuk ke sungai selama topan di negara bagian Bihar.
Kecelakaan itu menewaskan sekitar 800 orang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)