TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, mengumumkan keadaan darurat di tiga provinsi setelah serangan yang menewaskan seorang Walikota.
Walikota Manta di Ekuador, Agustin Intriago (38), ditembak mati dalam serangan pada Minggu (23/7/2023).
Agustin Intriago saat itu sedang memeriksa pekerjaan umum di Kota Manta.
Komandan polisi Kota Manta, Edwin Noguera, mengatakan seorang pria bersenjata keluar dari truk curian dan melepaskan tembakan ke Intriago.
Tembakan itu mengenai Agustin Intriago dan seorang wanita bernama Ariana Estefanía Chancay yang menjadi "korban tambahan".
Keduanya meninggal karena luka-luka mereka, seperti diberitakan Al Jazeera.
Baca juga: 5 Jurnalis Ekuador Jadi Target Serangan Bom melalui Surat Berisi Flash Drive
"Saya sangat berduka atas pembunuhan Agustín Intriago dan Ariana Estefanía Chancay. Tidak ada ibu yang boleh menguburkan anak-anaknya dan tidak ada anak yang tumbuh tanpa ayah mereka, bahkan lebih buruk lagi karena serangan kejahatan. Hari ini Ekuador berduka," kata Presiden Guillermo Lasso di Twitter.
"Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat dan jam malam, mulai pukul 22:00 sampai 05:00, di provinsi Manabí, Los Ríos dan di kanton Durán di provinsi Guayas," lanjutnya.
Petugas keamanan bersama Walikota membalas tembakan dan melukai pengemudi kendaraan, yang kini berada dalam tahanan polisi saat menerima perawatan medis di rumah sakit.
Noguera mengatakan pria itu adalah warga negara Venezuela tanpa catatan kriminal sebelumnya.
Sebelum akhirnya ditangkap dan ditahan, pria itu sempat melarikan diri.
"Tersangka penembak melarikan diri," kata Noguera, dikutip dari Reuters.
Polisi mengatakan petugas telah menemukan sebuah granat di dalam truk dan senjata yang kemungkinan digunakan dalam serangan itu.
Belum jelas mengapa walikota itu diserang.
Baca juga: Wanita Ekuador yang Hidup Lagi di Dalam Peti, Kini Meninggal Dunia setelah Seminggu Dirawat