TRIBUNNEWS.COM - Lima jurnalis menjadi target serangan dua bom surat yang dikirim ke dua stasiun TV di Ekuador.
Satu bom yang dikirim ke jurnalis bernama Lenin Artieda di Kota Guayaquil, meledak tanpa menimbulkan korban, pada Senin (20/3/2023).
Lenin Artieda menerima surat yang berisi paket flash drive.
Media Ecuavisa TV mengabarkan, Lenin Artieda akan membuka amplop kuning yang diterimanya pada Kamis (16/3/2023) lalu.
Ia melihat ada flash drive dalam amplop itu.
“Wartawan memasukkan perangkat itu ke komputer dan meledak. Di dalam amplop juga terdapat catatan ancaman terhadap komunikator," lapor Ecuavisa TV.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Ekuador dan Peru Utara, 15 Orang Tewas
Lenin Artieda merupakan pembawa acara ruang Kontak Langsung di stasiun TV tersebut.
Ia sempat cuti paternitas dan bergabung kembali dengan aktivitasnya pada Senin (20/3/2023).
Belum lama ini, Lenin Artieda baru saja merayakan kelahiran putranya, Viorel, bersama komunikator María del Carmen Bunea juga.
Sebelumnya, Lenin Artieda diduga mengalami luka ringan, dikutip dari Eluniverso.
Namun, Ecuavisa TV mengatakan, Lenin Artieda berada dalam keadaan sehat dan tidak terluka.
Beberapa jam kemudian, Canal del Cerro akhirnya akan mengeluarkan pernyataan resmi atas dugaan serangan tersebut.
Setelah ledakan itu, sekelompok polisi dikerahkan untuk menyelidiki kasus itu.
Baca juga: Tim Penjinak Bom Hong Kong Ledakan Granat Perang Dunia II di Jalur Pendakian Happy Valley
Surat Bom di Kantor Media Lain