News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bangun Militer Raksasa di Eropa, Presiden Polandia: Ukraina Mustahil Gabung NATO Saat Ini

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Polandia ambil bagian dalam parade militer di Warsawa pada Hari Angkatan Darat Polandia, 15 Agustus 2023, untuk memperingati peringatan kemenangan tahun 1920 atas Soviet Rusia pada Pertempuran Warsawa selama Perang Polandia–Soviet. Wojtek RADWANSKI/AFP

Target Polandia tidak main-main, menjadi negara dengan kekuatan militer terbesar di benua Eropa.

Demi misi itu, Polandia disebut menghabiskan banyak uang untuk membangun persenjataan militernya guna meningkatkan pertahanannya dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Moszkowski, mengatakan bahwa negara anggota NATO itu ingin memiliki pasukan darat terbesar di Eropa.

Hal itu termasuk melipatgandakan pasukan pertahanannya menjadi 300.000 personel, kesemuanya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.

“Tujuan kami adalah menciptakan tentara Polandia yang kuat sehingga kemungkinan agresor tidak akan berani menyerang tanah air kami,” katanya dalam konferensi pers pada bulan Mei silam.

Sejumlah perkiraan menunjukkan kalau Polandia, yang bergabung dengan NATO pada 1999 silam, akan menghabiskan 3,9 persen PDB-nya untuk sektor pertahanan tahun ini – hampir dua kali lipat target NATO sebesar 2 persen.

"Hanya 11 negara anggota NATO yang memenuhi target alokasi PDB sebesar 2 persen untuk sektor pertahanan," tulis laporan Reuters.

Dengan PDB yang dianggarkan sebagain besar untuk sektor keamanan, Polandia membeli dan bahkan membangun beragam peralatan tempur mulai dari tank, artileri, hingga, jet tempur.

Baca juga: Ini Dia Calon Lawan Sepadan Rusia: Bakal Jadi Negara dengan Kekuatan Militer Paling Dahsyat di Eropa

Zelensky Kecewa Berat

Setelah puncak KTT di Vilnius, Zelensky mengecam NATO tersebut karena menolak memasukkan batas waktu keanggotaan Ukraina dalam pernyataan akhir KTT.

Melalui media sosial, pemimpin Ukraina tersebut menyebut kelalaian ini “belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal,” dan menyatakan bahwa “keragu-raguan” mengenai masalah ini adalah tanda “kelemahan” dalam aliansi tersebut.

Presiden Ukraina akhirnya melunakkan retorikanya dan menggambarkan hasil KTT secara keseluruhan sebagai hal yang “positif.”

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada Parlemen Eropa pekan lalu bahwa Ukraina sangat dekat dengan keanggotaan NATO merujuk pada tiga tanda-tanda.

Baca juga: Stoltenberg Ungkap Tiga Tanda-Tanda Ukraina Kian Dekat Jadi Anggota NATO

Namun, dia tidak memberikan batas waktu kapan Ukraina bisa bergabung ke NATO.

Moskow, yang memandang NATO sebagai blok yang bermusuhan dan dengan keras menentang ekspansinya ke arah timur, menyoroti aspirasi Kiev untuk bergabung dengan aliansi tersebut sebagai salah satu alasan utama melancarkan operasi militernya pada Februari 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini