News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sergei Lavrov: AS Kobarkan Perang Hibrida Lawan Rusia, Ukraina Hanya Umpan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjawab pertanyaan dalam konferensi pers setelah pidatonya di Majelis Umum PBB ke-78 di markas besar PBB di New York City pada tanggal 23 September 2023.

Joe Biden berkomitmen untuk menyediakan peralatan militer senilai $1,8 miliar kepada Ukraina, termasuk sistem pertahanan rudal Patriot yang sangat dicari, setelah kunjungan Zelensky ke AS pada Desember 2022.

"Tidak ada seruan perdamaian atau tanda-tanda kesediaan untuk mendengarkan kekhawatiran Rusia, yang membuktikan AS berniat melakukan perang proksi dengan Rusia sampai Ukraina terakhir," kata juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, Rabu (21/12/2022), dikutip dari Al Jazeera.

Lavrov: Ukraina dan PBB Ingkar Janji

NEW YORK, NEW YORK - 23 SEPTEMBER: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berbicara pada Majelis Umum PBB (UNGA) di markas besar PBB pada 23 September 2023 di New York City. (DAVID DEE DELGADO / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / GETTY IMAGES MELALUI AFP)

Baca juga: Sevastopol Dikurung Rudal Ukraina, Eks-Perwira CIA Ingatkan AS Soal Pembalasan Rusia

Selain itu, Sergei Lavrov menyalahkan gagalnya kesepakatan gandum di Laut Hitam karena menurutnya Ukraina dan PBB mengingkari janji.

Dalam sambutannya setelah pidatonya di Majelis Umum PBB di New York, Sergei Lavrov mengatakan Rusia meninggalkan perjanjian penting tersebut karena menurutnya semua yang dijanjikan kepada Rusia hanyalah tipuan.

Ia juga mencap formula perdamaian Ukraina tidak realistis dan mengecam sekutu Barat Ukraina.

Sergei Lavrov dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berpidato di Dewan Keamanan PBB pada Rabu (20/9/2023), tapi tidak benar-benar saling berhadapan.

Zelensky meninggalkan ruangan sebelum Lavrov masuk.

Sergei Lavrov juga tidak ikut serta dalam pidato Zelensky di Majelis Umum.

Namun menolak 10 poin rencana perdamaian presiden Ukraina karena dianggap “tidak layak” dan “tidak realistis” dalam konferensi pers setelah pidatonya, dikutip dari CNN Internasional.

“Aku punya urusan sendiri yang harus aku urus. Kami tahu apa yang akan dia katakan. Mengapa membuang-buang waktu?” kata Menlu Rusia itu, menjelaskan ketidakhadirannya.

Meskipun demikian, dia mengatakan telah menonton video pernyataan Presiden Ukraina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini