"Tahun ini, retailer perbaikan rumah asal Perancis, Leroy Merlin menempati posisi pertama dengan perkiraan pendapatan Rusia sebesar 529,7 miliar rubel ($5,3 miliar)," menurut Forbes Russia.
Seperti banyak perusahaan Barat lainnya, Leroy Merlin mengumumkan rencana untuk menyerahkan kendali atas toko-tokonya di Rusia kepada manajemen lokal sambil menunggu persetujuan Kremlin.
Keluarnya Leroy Merlin dari daftar Forbes Rusia tahun 2024 akan didiskualifikasi.
Sejak Desember, Kremlin telah memaksa perusahaan asing yang meninggalkan negaranya untuk menjual aset mereka kepada pembeli asal Rusia dengan diskon 50 persen dan membebankan biaya keluar minimal 10% dari nilai transaksi.
"Lebih dari separuh dari 1.871 perusahaan milik Eropa yang beroperasi di Rusia sebelum perang masih tetap berada di negara tersebut setelah invasi Moskow ke Ukraina," menurut Kyiv School of Economics.
(oln/frbs/tmt/*)