News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesedihan Pengantin yang Pesta Pernikahannya Tewaskan 100 Orang: Kami Selamat, tapi Jiwa Kami Mati

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Revan dan Haneen, pasangan pengantin baru asal Irak yang pesta pernikahan mereka menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal. Meski selamat, mereka merasa jiwa mereka sudah mati.

Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.

Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.

Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.

Pasangan itu kini hanya bisa berduka.

“Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada,” kata Revan.

"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya [Haneen] dan kedua putrinya."

"Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain."

"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya."

Para pelayat menghadiri pemakaman para korban yang tewas ketika api membakar aula pernikahan yang ramai di kota Qaraqosh, Irak yang juga dikenal sebagai Hamdaniyah, di wilayah utara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, pada 27 September 2023. (ZAID AL-OBEIDI / AFP)

"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa."

"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan."

Dia menambahkan: "Pada malam pernikahan... mengapa ini terjadi? Apa yang kami lakukan? Mengapa ini terjadi?"

Bahan bangunan yang sangat mudah terbakar disebutkan oleh pejabat pertahanan sipil dan media pemerintah sebagai faktor yang berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan tersebut dengan cepat.

Menyusul kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al Sudani mengatakan di media sosial bahwa ia telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri dan kesehatan negaranya.

Ia mengarahkan mereka untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak insiden malang tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini