TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Penang, Malaysia, mengatakan putrinya yang berusia 8 tahun diam-diam menjadi bandar judi di sekolah.
Ia terkejut mengetahui hal itu setelah putrinya membawa uang RM1.550 (Rp 5 juta), hasil menjadi bandar judi di sekolah.
"Saya melihat putri saya, yang berada di Standar 2, memiliki banyak untuk belanja akhir-akhir ini. Saya tidak tahu apakah saya senang atau khawatir setelah mengetahui sumbernya (uangnya)," katanya melalui postingan UTAR Confession di Facebook.
Sang ibu menjelaskan, dia memberi putrinya RM50 seminggu untuk makanan kantin sekolah dan alat tulis.
Jumlah itu seharusnya sudah cukup untuk semua keperluannya di sekolah.
Kemudian, saat berbelanja bersama putrinya ke pusat perbelanjaan kelas atas di Penang, putrinya memutuskan untuk mencoba membeli tas sekolah mewah seharga RM899, karena teman-teman sekelasnya memiliki tas yang sama.
Baca juga: Penyalahgunaan QRIS Sebagai Sarana Judi Online, Komisi XI DPR: BI Harus Koordinasi dengan OJK
"Jujur saya takut banget saat itu (petugas toko juga melihatnya). Saya kemudian memberi tahu putri saya bahwa kami akan pergi ke toko lain untuk melihat tas sekolah dan kemudian saya akan membawanya ke MR.DIY sehingga dia bisa membeli alat tulis yang dia suka,” tambahnya, dikutip dari World of Buzz.
Namun, sebelum sang ibu selesai berbicara, putrinya memberi tahu sang ibu bahwa dia punya uang untuk membeli tas sekolah mewah itu sendiri.
Putrinya lalu menunjukkan setumpuk besar uang kertas, berjumlah RM1.550 dari dalam tas sekolahnya.
“Saya hanya memberinya RM50 untuk membeli makanan selama seminggu, bagaimana mungkin dia masih memiliki lebih dari RM1.000?” kata ibu heran.
Setelah pulang ke rumah, sang ibu bertanya kepada suaminya, apakah ia memberi uang saku lebih kepada putri mereka.
Suaminya menjawab ia tidak memberi uang tambahan apa pun.
Baca juga: Menkominfo Budi Arie Setiadi: Babat Habis Judi Online, Daya Rusaknya Luar Biasa
Sang ibu lalu mendudukkan putrinya yang baru berusia 8 tahun itu untuk berbincang untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Putri saya sebenarnya sangat bersemangat dan menceritakan kepada saya keseluruhan cerita tentang menghasilkan uang di sekolah. Setelah mendengarkan, saya terkejut dan marah. Saya tidak tahu apakah saya harus bahagia atau khawatir,” katanya, dikutip dari Wau Post.
“Saat jam istirahat di sekolah, putri saya mulai berjudi sebagai bandar, baik taruhan besar maupun kecil,” lanjutnya.
Ternyata gadis kecil itu bersekolah di sekolah internasional yang siswanya berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi dan menerima RM100 sebagai uang saku sehari.
Setelah menceritakan kepada suaminya tentang kebiasaan putri mereka berjudi, dia hanya tertawa.
Sang ibu yang bingung tentang apa yang harus dia lakukan dan telah meminta nasihat masyarakat umum.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)