TRIBUNNEWS.COM- Justin Bieber memposting pesan Instastory di akun Instagramnya 'Pray Israel' dengan foto latar kerusakan di Gaza Palestina karena gempuran jet-jet Israel.
'Saya tidak tertarik untuk memilih pihak, tapi saya tertarik untuk berdiri bersama keluarga yang telah diambil secara brutal dari kami,' kata Justin Bieber berbagi.
Justin Bieber menerima kritik dari pengguna media sosial setelah memposting pesan di Instagram Story-nya yang bertuliskan, "Pray for Israel," di atas foto Gaza Palestina.
Gambar yang dibagikan bintang pop internasional tersebut tampaknya merupakan foto udara dari bangunan-bangunan di reruntuhan di Gaza Palestina, bukan foto Israel.
"Inilah mengapa saya menjadi ekstra vokal saat ini, karena banyaknya selebriti yang menyebarkan informasi yang salah tidak hanya gila tetapi juga berbahaya," tulis salah seorang seorang pengguna di X (sebelumnya Twitter) yang mem-posting ulang tangkapan layar postingan asli Bieber.
“Ini adalah gambar kota Gaza yang menunjukkan dampak serangan udara Israel.”
Yang lain menambahkan, “Kebanyakan dari mereka [selebriti] hanya tahu apa sedikit yang ada dalam niche mereka. Jadi, setiap kali ada sesuatu yang terjadi di luar niche mereka, mereka akan langsung melakukannya hanya untuk menunjukkan mereka ikut serta.”
Meskipun tidak jelas apakah Bieber menghapus Story tersebut atau hanya sudah kadaluwarsa, pelantun "Peaches" itu melanjutkan dengan membagikan lebih banyak slide tentang konflik yang sedang berlangsung, salah satunya berbunyi,
"Benar-benar menyakiti hati teman-teman Israel dan Palestina saya. Saya cukup yakin kita semua secara naluriah tahu kejahatan ketika kita melihatnya.
Bagi saya, memfitnah semua orang Palestina atau semua orang Israel tampaknya salah. Saya tidak tertarik untuk memihak, tapi saya tertarik untuk berdiri di sisi keluarga yang telah diambil secara brutal dari kami. ."
Dalam Instagram Story lain yang diposting Rabu sore, artis pemenang Grammy Award dua kali itu mengulangi pesan aslinya, menulis, "Pray for Israel" di atas emoji patah hati dengan latar belakang warna hijau dan biru.
Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas akhir pekan lalu setelah serangan Hamas pada hari Sabtu yang menyebabkan ratusan warga Israel tewas dan ratusan lainnya khawatir akan diculik oleh kelompok militan yang menguasai Gaza.
Keesokan harinya, serangan udara Israel yang menghantam blok apartemen, masjid, rumah pejabat Hamas, dan lainnya menewaskan sedikitnya 400 orang, termasuk 20 anak-anak, menurut laporan 8 Oktober dari Reuters.
Tulis Pray For Israel, Keliru Pasang Foto Gaza Palestina
Selebritas Amerika Serikat, Justin Bieber memposting 'Pray for Israel' (Berdoa Untuk Israel) tapi foto yang dipasang adalah foto Gaza yang hancur dibombardir rudal-rudal Israel.
Bintang pop Justin Bieber melalui Instagram pada hari Rabu menyampaikan dukungannya kepada Israel.
Dia memposting “Praying For Israel” dalam ceritanya. Hanya ada satu kekeliruan terkait foto yang dipasang: pesannya dipasangkan dengan gambar Gaza yang hancur diserang rudal-rudal Israel.
Postingan Instastory Justin Bieber itu pun mendapat kecaman dari banyak netizen. Karena dia keliru memasang foto.
Menyadari ada yang salah dari gambar yang dipasang, postingan tersebut kemudian segera dihapus.
Kini foto di Instastory akun Instagramnya telah diganti, dengan teks "Pray for Israel" (Berdoa untuk Israel) dengan latar belakang tanpa foto apapun yang disertakan.
“Benar-benar menyakitkan bagi teman-teman Israel dan Palestina saya,” kata Bieber sebelumnya dalam ceritanya.
“Saya cukup yakin kita semua secara naluriah mengetahui kejahatan ketika kita melihatnya. Bagi saya, menjelek-jelekkan seluruh warga Palestina atau seluruh warga Israel tampaknya salah.
Saya tidak tertarik untuk memilih pihak, tapi saya tertarik untuk berdiri bersama keluarga yang telah diambil secara brutal dari kami,” kata Justine Bieber.
Churchome, akun Instagram yang awalnya memposting pesan tersebut melalui foto bangunan di Gaza yang dihancurkan oleh rudal-rudal Israel, kemudian menghapus cerita tersebut.
Militer Israel telah melancarkan pengeboman terhadap Gaza setelah serangan Hamas pada hari Sabtu.
Serangan bom-bom Israel itu kini telah menewaskan lebih dari 1.200 orang termasuk sedikitnya 22 orang Amerika.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas dan membentuk pemerintahan persatuan nasional untuk mengawasi konflik tersebut.
Jet Israel terus membom Gaza hingga Selasa malam, mencapai lebih dari 250 sasaran, Fox News melaporkan.