Iran Kian Bikin Cemas, AS Kerahkan Tambahan Peluncur Rudal THAAD dan Patriot di Dekat Israel
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) telah secara signifikan meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah di tengah konflik Israel-Hamas.
Langkah itu belakangan, ditunjukkan dengan mengirimkan sistem pertahanan udara tambahan ke wilayah tersebut.
Pentagon mengumumkan hal itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (21/10/2023).
Baca juga: Brigade Al Qassam Hamas Sergap Pasukan Lapis Baja Israel yang Melintasi Perbatasan Gaza
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan dia telah mengaktifkan penempatan baterai Terminal (peluncur) High Altitude Area Defense (THAAD) serta batalyon rudal Patriot tambahan di beberapa lokasi.
Lokasi-lokasi itu dirahasiakan di Timur Tengah untuk meningkatkan perlindungan terhadap pasukan AS.
Sistem THAAD memiliki jangkauan operasional sekitar 200 km dan dirancang untuk mencegat berbagai jenis rudal.
Rudal Patriot, yang baru-baru ini beraksi di Ukraina, memiliki jangkauan hingga 160 km dan dapat menembak jatuh rudal, drone, dan pesawat tempur.
Iran Makin Bikin Cemas AS
Menurut Austin, keputusan tersebut diambil setelah “diskusi mendetail” dengan Presiden AS Joe Biden mengenai eskalasi yang dilakukan Iran dan pasukan proksinya di Timur Tengah baru-baru ini.
"Upaya keseluruhan AS dimaksudkan untuk mendukung Israel," katanya.
Menteri tersebut menambahkan kalau dia juga telah memerintahkan sejumlah pasukan AS untuk siap dikerahkan sebagai bagian dari perencanaan darurat.
Setelah kelompok militer Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak ke Israel awal bulan ini, AS mengerahkan dua kapal induk – USS Gerald R. Ford dan USS Dwight D. Eisenhower – serta kapal pendukung ke wilayah tersebut.
Pada Selasa, CNN melaporkan kalau Pentagon telah mengirim 2.000 Marinir dan pelaut ke perairan lepas pantai Israel untuk “mengirim pesan pencegahan ke Iran dan kelompok militan Lebanon Hizbullah.”
Baca juga: AS Kirim Dua Ribu Marinir ke Pantai Israel, Unit Pasukan Elite Kirim Pesan ke Hizbullah
Pada hari Kamis, Pentagon mengatakan kapal perusaknya yang dikerahkan di Laut Merah telah menembak jatuh tiga rudal dan beberapa drone yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi dari Yaman.
Baca juga: AS: Serangan Rudal Jelajah dan Lusinan Drone Ansarallah Yaman ke Israel Berlangsung Sembilan Jam
Mereka menyatakan pada saat itu, mereka tidak dapat mengatakan apa target yang mereka tuju, namun tidak menutup kemungkinan bahwa serangan itu dimaksudkan untuk menyerang fasilitas Israel.
Meskipun Biden telah menyatakan dukungannya kepada Israel dalam konflik dengan Hamas, dia mengatakan dia tidak yakin perlu mengirim pasukan Amerika untuk berperang di wilayah tersebut.
Baca juga: Gedung Putih: Pasukan Airborne dan Marinir AS Tak Akan Injakkan Kaki di Israel
Di tengah kekerasan di Timur Tengah, ia juga memperingatkan Iran “untuk berhati-hati.”
Teheran mengatakan pihaknya tidak akan terlibat dalam permusuhan asalkan Israel tidak berani menyerang Iran, kepentingannya, dan warga negaranya.