Ia menegaskan, IDF yang menyerang Jalur Gaza akan tetap menjadi sasaran serangan pejuang Hamas.
Baca juga: TV Irak Tayangkan Video Akademisi Israel-Rusia Elizabeth Tsurkov, Diculik di Baghdad 9 Bulan Lalu
Juru bicara Brigade Al-Qassam itu menegaskan, Israel takut dengan Hamas.
"Impian buruk mereka adalah melenyapkan perlawanan kami di Gaza demi melepaskan diri dari kekalahan telak dan kenyataan pahit, mirip politik dan masa depan mereka," katanya.
Abu Obeida memberi contoh tentang pemimpin Israel di masa lalu yang tidak pernah bisa melenyapkan Hamas sejak dahulu.
"Kami ingatkan mereka yang berkhayal Yitzhak Shamir pernah mencoba melawan perlawanan kami, seperti yang dilakukan Yitzhak Rabin. Saat itu kami hanya terdiri dari beberapa lusin pejuang," lanjutnya.
Namun, kata Abu Obeida, Hamas justru tumbuh lebih besar setelah semua upaya Israel di masa lalu untuk menyingkirkan mereka.
"Perlawanan kami tetap ada, tumbuh dan menjadi lebih besar," lanjutnya.
Menurutnya, ketakutan akan pergerakan perlawanan di Palestina adalah bukti mimpi buruk bagi Israel.
Hamas Palestina vs Israel
Komentar Hamas ini menyusul serangan Israel di Jalur Gaza, yang menanggapi serangan terbaru Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa di Israel dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.423 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (13/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel