Lewat dokumenter ini, para manta pengikut Jeong Myong-seok juga membagikan pengalaman terseret dalam kultus sesat itu.
Dikutip dari DM Talkies, pada episode pertama, serial ini membahas awal mula Jeong Myeong-seok mengumpulkan ribuan pengikutnya.
Ia menggunakan ramalan dan kekuatan penyembuhannya untuk menggaet pengikut.
Karena makin banyak laporan pelanggaran Jeong Myeong-seok yang dipublikasikan, dia melarikan diri.
Jeong Myeong-seok melanjutkan pekerjaannya di luar negeri.
Sementara itu, musuh-musuhnya menghadapi pembalasan yang kejam.
Ia pernah menghadapi hukuman penjara setelah ditangkap di Tiongkok.
Namun, setelah pembebasannya, Jeong Myeong-seok kembali ke kultusnya dan tetap melakukan berbagai pelanggaran pada anggotanya.
Baca juga: Sekte Sesat JMS Masih Cari Jemaat Baru, Yuk, Simak Cara Agar Tidak Terpengaruh!
Awalnya, Netflix dilarang menayangkan serial ini karena kontennya yang sensitif.
Namun, Netflix berhasil memenangkan izin tayangnya, dikutip dari Variety.
Kesaksian Korban Kultus Sesat JMS
Sutradara sekaligus produser In the Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun, menyebut kultus JMS 10 kali lebih buruk dari yang terlihat dalam dokumenter.
Cho pun menceritakan pengalamannya dalam membuat dokumenter ini.
Mengutip laman Koreaboo, Cho Sung Hyun mengungkap telah mengenal banyak orang yang terpengaruh oleh aliran sesat.