Pada hari pertama gencatan senjata sementara pada Jumat (24/11/2023), IDF menembak mati dua warga Palestina dan melukai 11 lainnya di Jalur Gaza.
Israel mengatakan, tindakan itu dilakukan karena warga Palestina mencoba kembali ke Gaza utara, yang sebelumnya dilarang oleh Israel.
"Kami tidak mempunyai cukup pakaian, makanan dan minuman," kata Sofian Abu Amer, warga Palestina yang mencoba kembali ke Gaza utara pada Jumat (24/11/2023), dikutip dari PBS.
Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: Di Sidang PBB, Indonesia Tegaskan Militer Bukan Solusi Akhiri Konflik Israel-Palestina
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.242 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (28/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel