Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan, hingga kini Menteri Pertahanan Mesir belum memberikan izin kapal rumah sakit (RS) milik TNI untuk bantuan korban di Gaza, masuk dalam wilayah perairannya.
Kata Prabowo, hingga saat ini, masih banyak kapal bantuan dari negara lain yang juga sedang menunggu untuk berlabuh.
"Ya ini sudah saya lapor ke presiden, menteri pertahanan Mesir saya kontak terus sama beliau, beliau minta ditahan dulu karena untuk berlabuh begitu banyak kapal sekarang nunggu untuk berlabuh," kata Prabowo kepada awak media di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).
Kata dia, atas permintaan tersebut, pemerintahan Indonesia akhirnya menahan terlebih dahulu keberangkatan kapal RS untuk bantuan korban di Gaza itu.
Diketahui, sejak Kamis (30/11/2023) kemarin, kapal rumah sakit Radjiman Wedyodiningrat yang dikhususkan untuk bantuan korban perang di jalur Gaza, sudah bersandar di Pelabuhan Kolinlamil, Jakarta Utara.
Kata Prabowo, pemerintah Indonesia justru menerima permintaan dari negara yang berada di sekitar jalur Gaza, untuk mendirikan RS lapangan.
"Jadi, ini nanti akan saya lapor ke presiden juga ada saran dari beberapa pihak di negara itu sekitar itu malah kalau bisa rumah sakit lapangan, jadi ini sedang kita bahas nanti," beber dia.
Baca juga: Perang Dimulai Lagi: Israel Beri Arahan Salah ke Warga Gaza, Sebut Daerah Aman Tetapi Malah Dibom
Meski demikian, mantan Danjen Kopassus tersebut belum dapat memastikan kapan kapal RS Radjiman itu akan bisa diberangkatkan.
Terpenting kata dia, untuk dalam waktu dekat ini atau di pekan ini, Mesir belum memberikan izin untuk dikirimkannya kapal RS tersebut.
"Tapi yang jelas dia mengatakan kalau Rumah Sakit kapal minta ditahan dulu, karena untuk merapatnya di sana Menteri Pertahanan Mesir mengatakan belum belum bisa dan berapa minggu ini," tukas dia.
Seperti diketahui, TNI AL menyiapkan satu kapal bantu rumah sakit untuk dikirim ke Palestina.
Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muda Denih Hendrata mengatakan bahwa TNI AL sedang berkoordinasi Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri terkait pengiriman kapal.
"Kami akan siapkan jenis kapal rumah sakit, karena ada dua fungsi yang akan nanti kami siapkan, yaitu untuk bakti kesehatan maupun bakti sosial,” kata Denih dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).
Keberangkatan kapal rumah sakit akan menunggu perintah. Adapun kapal yang sedang disiapkan ialah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Radjiman Wedyodiningrat-992.