24 Jam Terakhir Lebih dari 700 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Lebih dari 700 orang tewas dalam 24 jam terakhir ketika Israel mengintensifkan serangan ke jalur Gaza.
Tentara Israel telah memerintahkan lebih banyak orang untuk mengungsi dari Gaza selatan, yang sebelumnya dinyatakan sebagai ‘zona aman’.
Ratusan warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir di Gaza ketika tentara Israel memerintahkan lebih banyak wilayah di dalam dan sekitar kota Khan Younis, kota terbesar kedua di wilayah kantong tersebut, untuk mengungsi.
Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Minggu bahwa lebih dari 700 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melanjutkan pemboman setelah gencatan senjata tujuh hari berakhir pada hari Jumat.
Lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi, sebagian besar dari mereka berasal dari Gaza utara, sejak Israel melancarkan serangan militer pada 7 Oktober setelah serangan mematikan Hamas.
Baca juga: Perang Israel-Hamas, Korban Tewas di Palestina Naik Jadi 15.461, Gaza Dibom Tanpa Henti
Semalaman, hingga hari Minggu, pemboman hebat dilaporkan terjadi di Khan Younis, Rafah, dan beberapa bagian utara yang menjadi sasaran serangan udara dan darat Israel.
“Di mana-mana, selalu ada anak-anak yang mengalami luka bakar tingkat tiga, luka pecahan peluru, cedera otak, dan patah tulang,” James Elder, juru bicara global UNICEF, mengatakan kepada Al Jazeera dari Gaza.
“Para ibu menangisi anak-anak yang sepertinya sudah beberapa jam lagi menuju kematian. Saat ini sepertinya seperti zona kematian.”
Rumah sakit utama di Khan Younis menerima setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka pada Minggu pagi akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di bagian timur kota, menurut jurnalis Associated Press di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Emily, Anak Israel Usia 9 yang Pernah Disandera Hamas Berubah Lebih Berbelas Kasih, Kata Kakaknya
Secara terpisah, jenazah 31 orang yang tewas dalam pemboman Israel di wilayah tengah Jalur Gaza dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota Deir el-Balah di Gaza tengah, kata Omar al-Darawi, pegawai administrasi di rumah sakit tersebut.
Di Gaza utara, tim penyelamat dengan sedikit peralatan bergegas untuk menggali puing-puing bangunan di kamp pengungsi Jabaliya dan lingkungan lain di Kota Gaza untuk mencari korban selamat dan mayat.
Harapan akan adanya gencatan senjata pupus pada hari Sabtu ketika Israel mengumumkan penarikan negosiator dari ibu kota Qatar, Doha, dengan mengatakan bahwa perundingan telah menemui jalan buntu.
Israel mengatakan pihaknya berupaya melenyapkan kelompok bersenjata Palestina Hamas.