Emmanuel Macron: Israel Jangan Mengambil Risiko Perang Selama Satu Dekade untuk Singkirkan Hamas
TRIBUNNEWS.COM- Presiden Prancis, Emmanuel Macron berpesan kepada Israel agar tidak mengambil risiko perang selama satu dekade untuk menyingkirkan pejuang Hamas di Jalur Gaza.
Macron memperingatkan Israel agar tidak mengambil risiko perang selama satu dekade dalam pertempuran di Gaza.
“Apa yang dimaksud dengan kehancuran total Hamas, dan apakah ada yang berpikir hal itu mungkin terjadi? Jika ya, perang akan berlangsung selama 10 tahun,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dikutip dari TRT World.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memperingatkan bahwa tujuan Israel untuk melenyapkan kelompok perlawanan Palestina Hamas berisiko memicu perang berlangsung lama sedikitnya selama satu dekade.
“Saya pikir kita berada pada titik di mana pemerintah Israel harus mendefinisikan tujuan dan keadaan akhir yang mereka inginkan dengan lebih tepat,” kata Macron pada konferensi pers di sela-sela perundingan iklim COP28 PBB di Dubai pada hari Sabtu.
Baca juga: Macron Janjikan Lebih Banyak Pasokan Medis ke Gaza, Kerahkan Pesawat untuk Evakuasi Anak-anak
Israel bermimpi untuk melenyapkan Hamas sebagai tanggapannya atas serangan Hamas pada 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat yang telah menewaskan lebih dari 15.900 orang, sebagian besar warga sipil dan anak-anak, kata pihak berwenang di Gaza.
“Apa yang dimaksud dengan kehancuran total Hamas, dan apakah ada yang berpikir hal itu mungkin terjadi? Jika ya, perang akan berlangsung selama 10 tahun,” kata Macron pada hari Sabtu.
Setelah tentara Israel kembali menyerang Gaza pada hari Jumat setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu, Macron berbicara tentang perlunya “meningkatkan upaya untuk mencapai gencatan senjata yang langgeng” dalam konflik tersebut.
Macron melakukan perjalanan ke Doha pada hari Sabtu untuk bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, yang pemerintahannya berperan penting dalam upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik.
Namun persinggahannya selama lima jam di Doha terjadi tepat setelah kepergian para perunding Israel, dan Israel menyebut adanya “jalan buntu” dalam perundingan tersebut.
Baca juga: Prancis Desak Israel Setop Bom Gaza, Netanyahu: Macron Buat Kesalahan Fatal
400 Serangan di Gaza
Tentara Israel mengatakan telah melakukan lebih dari 400 serangan di Gaza sejak gagalnya gencatan senjata.
Macron berencana melakukan tur ekstensif ke Timur Tengah, namun malah mengadakan pertemuan tentang konflik tersebut di sela-sela perundingan iklim PBB.
Baik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun pemimpin Otoritas Palestina Mahmoud Abbas tidak menghadiri KTT Dubai.
Pada bulan Oktober, Macron bertemu dengan Netanyahu di Israel.
Para analis mengatakan kunjungan Macron ke Dubai dan Doha menggambarkan kesulitan yang dihadapi pemerintahnya dalam menemukan cara untuk mempengaruhi konflik tersebut.
“Prancis dan Macron tidak benar-benar menemukan tempat mereka dalam krisis ini,” kata Agnes Levallois, wakil presiden Institut Penelitian dan Studi Timur Tengah Mediterania (IREMMO).
(Sumber: TRT World)