News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Nasib Tragis RS Indonesia di Gaza: Dibombardir, Dituding Jadi Markas Hamas, Kini Diduduki IDF

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berdiri di luar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. Nasib tragis dialami RS Indonesia di Gaza. Setelah dibombardir Israel hingga dituding menjadi markas Hamas, kini justru diduduki IDF.

TRIBUNNEWS.COM - Betapa tragisnya nasib RS Indonesia di Gaza di tengah agresi yang semakin menggila oleh Israel.

Terbaru, RS Indonesia justru dijadikan markas militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Padahal sebelumnya, seperti diketahui, Israel justru menuding bahwa RS Indonesia digunakan Hamas sebagai markas hingga menyebut menjadi lokasi terowongan Hamas.

Hal ini diungkap oleh Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

"Apa yang terjadi sekarang, sekitar dua minggu yang lalu, Israel menempatkan pasukannya dan (menjadikan) markas (RS Indonesia), yang dulu pernah mereka tuduh sebagai markas Hamas dan tidak ada orang Hamas di situ," ujarnya.

Tak hanya dijadikan markas, Sarbini menyebut RS Indonesia turut menjadi perisai dari IDF.

Baca juga: Begini Kondisi RS Indonesia di Gaza Kini: Genset Ditembak Israel, Jalan Masuk Dihancurkan

Dia pun mengecam tindakan Israel tersebut dan mendesak agar mematuhi hukum humaniter internasional untuk tidak menyerang fasilitas medis.

"Kita mengecam cara-cara Israel dengan menjadikan RS Indonesia sebagai markas," tuturnya.

Sempat Dibombardir Israel

Gambar satelit handout yang dirilis Maxar Technologies pada 12 November 2023 menunjukkan kerusakan di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza. Lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, sejak perang meletus setelah militan Palestina menyerbu Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dan menewaskan sedikitnya 1.200 orang, menurut angka resmi Israel. (Citra satelit ©2023 Maxar Technologies / AFP)

Nasib pilu RS Indonesia di Gaza dimulai ketika tank-tank Israel melakukan pengeboman pada 9 November 2023 lalu.

Berdasarkan laporan dari media Palestina Quds News Network, ada 20 serangan udara yang dilancarkan oleh Israel untuk menyerang RS Indonesia di Gaza tersebut.

Palestina Chronicle melaporkan serangan udara tersebut mengakibatkan 20 warga Palestina tewas.

Sementara menurut kantor berita Palestina WAFA, pengeboman itu mengakibatkan kerusakan serius di beberapa fasilitas rumah sakit.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi: RS Indonesia di Gaza Kosong, Semua Dievakuasi Termasuk 3 Relawan WNI MER-C

Penyerangan oleh Israel pun berlanjut pada 20 November 2023.

Dikutip dari Al Mayadeen, serangan tersebut mengakibatkan 12 warga tewas.

Selain itu, dokter-dokter di RS Indonesia tersebut turut mengalami luka-luka.

Berdasarkan laporan dari dokter di RS Indonesia, korban tewas tersebut adalah warga sipil yang tengah dirawat.

Sumber-sumber dari RS Indonesia juga menyebut artileri Israel turut mengebom lantai dua rumah sakit sehingga mengakibatkan kehancuran.

Dituding Jadi Markas Hamas, Dibantah Kemlu

Israel menyebut penyerangan terhadap RS Indonesia di Gaza lantaran dianggap digunakan oleh Hamas sebagai markas mereka untuk melakukan komando dan menyembunyikan senjata.

Selain itu, dikutip dari Times of Israel, juru bicara IDF, Daniel Hagari menuding RS Indonesia menjadi salah satu lokasi dibangunnya terowongan Hamas.

"Hamas secara sistematis membangun Rumah Sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur teror bawah tanah mereka," tuturnya.

Hagari juga menuding Hamas menggunakan area di sekitar RS Indonesia sebagai tempat meluncurkan roket ke Israel.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun membantah segala tudingan Israel terkait RS Indonesia tersebut.

Baca juga: RS Indonesia di Gaza Diserang Israel, 3 Relawan WNI yang Sempat Hilang Dinyatakan Selamat

Pihak Kemlu menegaskan bahwa keberadaan RS Indonesia di Gaza murni untuk kepentingan kemanusiaan semata.

"Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun oleh masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," ujar Kemlu dalam pernyataannya.

Bantahan juga disampaikan oleh Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad.

Sarbini justru menyebut tudingan Israel tersebut hanya dalih untuk membenarkan melakukan penyerangan ke RS Indonesia.

"Apa yang dituduhkan Israel kepada kami bisa menjadi prasyarat bagi mereka untuk melancarkan serangan ke rumah sakit Indonesia di Gaza," katanya.

"Tuduhan IDF adalah prasyarat untuk membenarkan serangan terhadap kami, oleh karena itu kami perlu membantahnya," tambah Sarbini.

Mengenal RS Indonesia di Gaza

Warga Palestina berdiri di luar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. Rumah Sakit Indonesia, yang merupakan rumah sakit baru pertama dalam satu dekade di wilayah kantong Palestina, didanai oleh LSM Indonesia dan dibuka di lokasi tersebut. akhir tahun 2015. Perang 50 hari pada bulan Juli-Agustus 2014, yang menewaskan 73 warga Israel dan sekitar 2.200 warga Palestina, menghancurkan atau merusak parah lebih dari 20.000 rumah warga Palestina, 148 sekolah, 15 rumah sakit, dan 45 pusat layanan kesehatan dasar. (MOHAMMED ABED / AFP)

RS Indonesia di Gaza berada di Beit Lahiya, Gaza Utara dan memiliki luas 16 ribu meter persegi.

Rumah sakit ini menjadi persembahan dari Pemerintah Indonesia ke Pemerintah Gaza pada tahun 2011.

RS Indonesia ini telah menampung ratudan pengungsi yang mencari suaka ke Palestina.

Lokasi RS Indonesia juga dekat dengan kamp pengungsi Jabalia.

Adapun pembangunan RS Indonesia memakan biaya hampir 8 juta dolar AS.

Biaya pembangunan rumah sakit ini pun berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia dengan berbagai organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan Muhammadiyah.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini