Hantu Gaza Memburu Tentara Israel Saat Tidur, Tembaki Teman Sendiri Saat Terbangun
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel yang baru saja kembali dari Gaza dilaporkan menembaki teman sendiri saat terbangun dari tidurnya dengan panik.
Mimpi buruk sang tentara rupanya membuatnya mulai melepaskan tembakan hingga melukai beberapa rekannya saat terjaga dari tidur.
“Kami memerangi hantu di Gaza,” begitu kalimat yang berulang kali diucapkan sang tentara Israel, saat terbangun dan mulai menembak, seperti laporan Channel 12 Israel.
Baca juga: Taktik Baru Gerilya Hamas Lawan IDF, Pancing Tentara Israel Pakai Speaker Lalu Hujani Tembakan
Penyebutan ‘hantu’ Gaza oleh tentara Israel tersebut disebut terkait dengan taktik perang gerilya yang digunakan milisi pembebasan Palestina, Hamas melawan tentara Israel (IDF) yang menyerang.
Alih-alih membentuk pasukan dengan banyak jumlah personel, kelompok Perlawanan Palestina bertempur dalam unit-unit kecil.
Unit terbatas ini sering menyerang dan secara cepat kembali mundur ke posisi mereka, diduga kembali ke terowongan di bawah tanah.
Pembentukan unit kecil ini untuk menghindari terlalu banyak milisi terkena tembakan Israel sekaligus,
Baca juga: Bobby Trap Ala Brigade Al Qassam: Pancing IDF ke Terowongan, Duaar, Satu Pasukan Israel Kena Jebakan
"Gambar para pejuang Brigade Golani yang merayakan pelarian mereka dari Gaza utara pada tanggal 21 Desember, menunjukkan kegembiraan pasukan paling elite Israel karena terhindar dari kematian di medan perang Gaza," tulis laporan PC.
‘Hantu’ Gaza kembali menyerang, kali ini bukan di Shejaiya, Jabaliya atau Khan Younis, tapi di Israel sendiri, yakni di kota Ashkelon di bagian selatan.
Baca juga: Pasukan Elite Brigade Golani Israel Balik Kanan dari Gaza, Seperempat Pasukan Rontok Dihajar Hamas
Trauma Perang
Menurut laporan media Israel tersebut, seorang prajurit infanteri yang tidak disebutkan namanya dirujuk ke polisi militer pada Rabu (26/12/2023), saat menghabiskan waktu di retret militer di kota Ashkelon.
Tentara yang baru saja kembali dari Gaza, terbangun dari tidurnya dengan panik, dan mulai melepaskan tembakan hingga melukai beberapa rekannya.
Media Israel mengutip pernyataan resmi militer yang mengatakan bahwa “tentara tersebut tidak akan diselidiki saat ini karena kondisi kesehatannya, dan penyelidikan hanya akan dilanjutkan setelah mendapat izin dari dokternya.”
Tentara tersebut terbebas dari penyelidikan karena trauma berat pasca-perang.