News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Sinyal Perang Besar di Kawasan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas keamanan Lebanon berjaga di lokasi serangan Israel yang menewaskan wakil pimpinan Hamas, Saleh AL-Arouri di Beirut, Lebanon.

“Tindakan jahat Israel di negara lain merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan, serta peringatan serius bagi keamanan semua negara di kawasan,” kata Amir-Abdollahian dalam pernyataannya di X, Rabu.

Dia menambahkan kalau  “operasi teroris yang pengecut” membuktikan kalau Israel “belum mencapai tujuan apa pun setelah berminggu-minggu melakukan kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Gaza, dan Tepi Barat, meskipun mendapat dukungan langsung dari Gedung Putih.”

“Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada Syekh Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, kepada anggota gerakan pembebasan ini dan kepada rakyat Palestina yang pemberani” atas pembunuhan al-Arouri, kata menteri luar negeri.

Wakil pemimpin baru Hamas, Salah al-Arouri, digambarkan saat penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Fatah di Kairo pada 12 Oktober 2017, ketika kedua gerakan Palestina yang bersaing itu mengakhiri perpecahan mereka yang telah berlangsung selama satu dekade setelah negosiasi diawasi oleh Mesir. (KHALED DESOUKI / AFP)

Al-Arouri Usung Strategi Kesatuan Wilayah Perlawanan

Pada Selasa malam, Al-Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Beirut, Lebanon, bersama dengan pejabat tinggi lain Brigade Al-Qassam.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan “serangan pembunuhan pengecut yang dilakukan pendudukan Zionis terhadap kepemimpinan kami dan simbol-simbol rakyat Palestina, di dalam dan di luar Palestina, tidak akan berhasil mematahkan kemauan dan ketabahan rakyat kami.”

Israel terus-menerus menuduh Al-Arouri sebagai otak di balik meningkatnya fenomena perjuangan bersenjata di Tepi Barat dan berulang kali mengancam akan membunuhnya.

Pemimpin Palestina ini dipuji secara politik karena menjadi salah satu pendukung utama Wihdat Al-Sahat, atau kesatuan wilayah, sebuah strategi perlawanan yang memungkinkan warga Palestina, Lebanon, dan kelompok Perlawanan Arab lainnya untuk menemukan kesamaan dan secara kolektif berperang melawan Israel.

Hal ini menjadi sinyalemen kuat lainnya kalau perang besar memang akan segera terjadi di kawasan tersebut.

(oln/PC/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini