News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Aksi Protes Meletus di Israel, Demonstran Minta Netanyahu Mundur

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa Israel mengambil bagian dalam unjuk rasa yang menyerukan pengunduran diri PM Benjamin Netanyahu, di Tel Aviv pada 6 Januari 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Aksi protes besar-besaran terjadi di sejumlah titik di Israel, Al Jazeera melaporkan.

Para demonstran menyerukan pembebasan tawanan Israel yang ditahan di Gaza, penghapusan pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu dan diakhirinya perang di Gaza.

Ribuan pendukung, teman dan keluarga tawanan Israel yang dibawa oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu berunjuk rasa di “Lapangan Penyanderaan” Tel Aviv pada hari Sabtu (6/1/2024).

“Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya karena, sepanjang awal perang ini, semua orang telah sepakat, termasuk para pengunjuk rasa anti-pemerintah, bahwa mereka perlu bersatu pada saat terjadi perang, pada saat para tawanan masih ditahan di Gaza," kata Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan dari Tel Aviv.

Jumlah orang yang hadir di alun-alun tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa minggu terakhir saat hanya puluhan hingga ratusan orang berkumpul.

“Sekarang, beberapa ribu orang berkumpul di sini,” kata koresponden Al Jazeera.

Pengunjuk rasa Israel memegang plakat selama unjuk rasa anti-pemerintah di Tel Aviv pada 6 Januari 2024. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Para pengunjuk rasa berteriak:

“Bushah bushah, bushah”, yang berarti “malu, malu, malu” mengacu pada pemerintah.

Mereka juga menyalahkan Netanyahu dan pejabat lainnya atas peristiwa 7 Oktober.

“Ini memberi Anda gambaran betapa marahnya beberapa orang ini,” kata Khairat.

Di Yerusalem, orang-orang berkumpul di depan rumah Presiden Israel Isaac Herzog untuk berdemonstrasi, menuntut pengembalian lebih dari 100 tawanan yang masih ada di Gaza.

Baca juga: Israel Curi Rp372 Miliar dari Jalur Gaza, Rampok Harta setelah Warga Palestina Mengungsi

Update terkini perang Israel-Hamas

Masih mengutip Al Jazeera, berikut perkembangan terbaru perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

- Anak-anak di Gaza sekarat dalam segala aspek, ujar Tanya Haj-Hassan, seorang dokter di MSF.

- Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan Israel telah menyelesaikan pembongkaran “kerangka militer” Hamas di Gaza utara.

- Senator AS dari Partai Demokrat Chris Van Hollen dan Jeff Merkley mengunjungi gudang yang penuh dengan pasokan bantuan yang ditolak oleh otoritas Israel di perbatasan Mesir-Gaza, termasuk peralatan pengujian air dan barang-barang medis.

- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Yunani dan Turki.

Blinken mengatakan Israel tidak menginginkan eskalasi regional dengan Hizbullah tetapi memiliki hak untuk membela diri.

- Rata-rata, jumlah anak yang dibunuh setiap hari di Jalur Gaza lebih dari 100, seorang dokter dari Doctors Without Borders memperingatkan.

- Setidaknya 22 warga Palestina tewas setelah serangan Israel menargetkan sebuah rumah di Khan Younis semalam.

- Pasukan Israel menyerbu lokasi-lokasi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur dengan laporan adanya perlawanan sengit dari Palestina.

- Setidaknya 22.722 orang tewas dan 58.166 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas yang direvisi dari serangan 7 Oktober terhadap Israel mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini