Sebelum membalas pada Jumat, AS dilaporkan justru berada pada situasi dilema pembalasan.
Baca juga: Serangan Langsung ke Teheran, 3 Kemungkinan Balas Dendam AS ke Iran Atas Insiden Berdarah Tower 22
Dari beberapa opsi yang tersedia, AS rupanya memilih menghajar dulu milisi-milisi penyerang yang meraka anggap sebagai 'tangan-tangan Iran'.
Bukan apa-apa, serangan langsung ke Iran akan menyulut perang besar di kawasan.
“Serangan terbatas terhadap sasaran di Iran akan menimbulkan pembalasan yang sepadan dari Iran. Jadi serangan terhadap fasilitas Garda Iran atau pangkalan udara dan angkatan laut akan mengakibatkan serangan balasan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah,” kata direktur asosiasi EMN, Matthew Hoh.
“Balasan Iran terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS pada Januari 2020 adalah contoh yang baik. Mudah-mudahan, di situlah hal ini akan berakhir,” katanya.
“Namun, ada bahaya jika konflik ini tidak berakhir dan siklus saling balas semakin meningkat—yang disebabkan oleh tekanan politik internal AS dan Iran,” tambahnya.
Jika siklus balas-membalas ini berkelanjutan, diprediksi Iran beserta milisi proksi mereka di kawasan akan bergerak serempak dengan serangan berskala besar yang menyasar tentara pendudukan AS di berbagai wilayah di Timur Tengah serta ke Israel.
(oln/*)