News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Aksi Balas Dendam AS Mulai Tuai Badai, Pangkalan Harir di Erbil Kena Hajar Drone Koalisi Milisi Irak

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu di antara Pangkalan Militer AS di Irak. Serangan terhadap infrastruktur AS di Irak mengalami eskalasi sejak Israel membombardir Gaza dengan dalih memberangus Hamas.

Aksi Balas Dendam AS Mulai Tuai Badai, Pangkalan Harir di Erbil Kena Hajar Drone Koalisi Milisi Irak

TRIBUNNEWS.COM - Kekhawatiran kalau aksi balasan Amerika Serikat (AS) ke kelompok milisi perlawanan di Irak dan Suriah justru akan menghasilkan kerentanan keselamatan personel militer mereka di Timur Tengah, tampaknya jadi kenyataan.

Sabtu (3/2/2024) Koalisi milisi perlawanan di Irak mengumumkan penyerangan pangkalan AS di Harir, Erbil, Irak Utara menggunakan drone.

Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pihak Koalisi milisi Perlawanan Irak pada Sabtu (3/2/2024) berbunyi:

“Sebagai kelanjutan dari jalan kami dalam melawan pasukan pendudukan Amerika di Irak dan wilayah tersebut, dan sebagai respons  terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas Zionis terhadap rakyat kami di Gaza, hari ini, Sabtu, 3 /2/2024, para pejuang Perlawanan di Irak menyerang pangkalan pendudukan Amerika "Harir" di Erbil, Irak utara, menggunakan drone."

“Perlawanan menegaskan kelanjutannya dalam menyerang benteng musuh,” lanjut pernyataan tersebut.

Hal ini menandai aksi balasan Milisi Perlawanan Irak setelah agresi AS Jumat kemarin yang menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur di Suriah dan Irak dalam serangkaian serangan.

Baca juga: Mengamuk Balas Dendam, AS Semburkan 125 Rudal Presisi dalam 30 Menit ke Milisi Proksi Iran

Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas. (Photo: The US Army, via Wikimedia Commons)

Operasi Melawan Pasukan AS Terus Berlanjut

Pada hari Jumat, Syekh Akram al-Kaabi, Sekretaris Jenderal gerakan Perlawanan Irak Al-Nujaba mengumumkan kalau operasi kelompok tersebut melawan pasukan AS tidak akan berhenti sampai perang Israel di Gaza berhenti dan penarikan penuh “pendudukan AS” dari Irak.

Dalam pernyataannya, Syekh Akram al-Kaabi mengatakan kalau keputusan ini adalah keputusan berdaulat yang diambil oleh kelompok itu sendiri.

Awal pekan ini, Kataib Hizbullah Irak mengumumkan penangguhan operasi mereka terhadap pasukan pendudukan AS di Suriah dan sasaran di Irak agar tidak bertentangan dengan keinginan pemerintah Irak.

Kedua kelompok tersebut, baik  Al-Nujaba maupun Kataib Hizbullah adalah bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), aparat keamanan pemerintah Irak. 

Gambar yang diambil pada tanggal 6 Maret 2020 ini menunjukkan pemandangan tentara dan kendaraan militer AS di pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan yang merupakan bagian dari intervensi militer internasional melawan ISIS di Rmeilan di provinsi Hasakeh, timur laut Suriah. (DELIL SOULEIMAN/AFP melalui Getty Images)

Tangan-Tangan Iran Bergerak Serempak 

AS melakukan serangan ke Suriah dan Irak pada Jumat dengan tujuan menyasar kelompok milisi yang mereka sebut didukung Iran.

Serangan ini sebagai respons insiden berdarah Tower 22 yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya.

Baca juga: Pangkalan Militer AS Kebobolan, Kenapa Markas Rahasia Tower 22 Tak Bisa Deteksi Drone Milisi Irak?

AS secara terbuka menuding Iran berada di balik serangan mematikan ini, tudingan yang dibantah langsung oleh Teheran yang balik mengancam akan membalas kalau diserang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini