News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Lakukan 10 Aksi Pembantaian pada Keluarga di Gaza, 104 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah warga Palestina yang terbunuh di Gaza utara, yang diambil dan kemudian dibebaskan oleh Israel, dimakamkan di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada tanggal 26 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Selama 24 jam terakhir, Kamis (22/2/2024) hingga Jumat (23/2/2024), aksi pembantaian Israel terhadap keluarga di Gaza telah menyebabkan 104 orang mati syahid.

Media China, Xinhua, melaporkan utusan Beijing untuk PBB, Zhang Jun, kecewa dan tidak puas terhadap veto AS.

"Veto AS mengirimkan pesan yang salah, justru mendorong situasi di Gaza menjadi lebih berbahaya," kata Zhang, Rabu (21/2/2024).

Ia juga mengatakan veto AS terhadap resolusi DK PBB "sama saja seperti memberikan lampu hijau bagi Israel untuk melanjutkan pembantaian di Gaza."

"Dewan Keamanan harus bertindak cepat untuk menghentikan pembantaian ini," ujar Zhang menambahkan.

"(Resolusi DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza) tidak boleh jadi perdebatan, melainkan kewajiban moral yang tidak dapat dihindari oleh dewan."

Menurut Zhang, veto yang diajukan AS seharusnya tidak menghentikan resolusi DK PBB terkait situasi di Gaza.

Baca juga: Rasakan Dampak Boikot karena Dukung Israel, Unilever Sebut Penjualan di Indonesia Menurun

"Veto tidak dapat meredam seruan kuat untuk gencatan senjata dan diakhirinya perang."

"DK PBB tidak dapat menghentikan tugasnya untuk menegakkan keadilan dan memenuhi tanggung jawabnya hanya karena veto (dari AS)," beber Zhang.

Kekecewaan terhadap veto AS juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

Mao menilai tindakan AS tersebut justru membuat Gaza berada dalam situasi yang semakin berbahaya.

"Semua pihak terkait, termasuk China, menyatakan kekecewaan yang mendalam (terhadap veto AS)," kata Mao.

"China mendukung rancangan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza," sambung dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini