"Netanyahu sangat marah dengan kunjungan tersebut. Saat dia memahami bahwa dia tidak bisa membatalkannya, dia memutuskan untuk melemahkannya untuk memberi sinyal kepada pemerintah AS bahwa Israel hanya memiliki satu perdana menteri," kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Haaretz. koran.
Menurut sumber Haaretz, Netanyahu mengatakan kepada kabinet untuk tidak menyetujui kunjungan tersebut dan meminta duta besar Israel di Washington untuk tidak berkoordinasi dengan Gantz “untuk memberi isyarat kepada pemerintah Amerika bahwa mereka bertemu dengan Benjamin yang salah.”
“Jika Gantz tidak datang sebagai utusan pemerintah, maka dia tidak mewakili pemerintah atau Netanyahu. Jika duta besar tidak hadir dalam pertemuan tersebut, akan sulit bagi pemerintah untuk memastikan bahwa upayanya berjalan maju,” sumber itu menambahkan.
AS mendorong tercapainya gencatan senjata di Gaza pada awal bulan suci Ramadhan minggu depan.
Gantz sebelumnya mengatakan bahwa Israel akan menyerang Rafah pada awal Ramadhan jika tahanan Israel di Gaza tidak dibebaskan pada saat itu.
(Sumber: The Cradle)