TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Tiga paramedis yang berafiliasi dengan Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan hari Senin, kata kelompok itu, di tengah meningkatnya permusuhan lintas batas setelah perang Israel-Hamas.
Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran terlibat baku tembak hampir setiap hari sejak hari setelah perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober 2023 yang meningkatkan kekhawatiran konflik dapat menyebar ke seluruh wilayah.
Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah mengatakan bahwa tiga sukarelawan tewas akibat serangan langsung Zionis ke sebuah pusat darurat di Adaysseh, Lebanon selatan.
Kematian tersebut terjadi beberapa jam setelah petugas medis Israel mengatakan serangan rudal di Israel utara menewaskan seorang pekerja asing dan melukai tujuh orang lainnya.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengutuk serangan Israel dan menyebut serangan terhadap petugas medis tidak dapat diterima, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Nasional.
Baca juga: Bombardemen Tak Pandang Bulu, Hamas Tak Tahu Sandera Israel di Gaza Masih Hidup atau Sudah Mati
Hizbullah pada hari Senin mengklaim beberapa serangan terhadap posisi militer Israel, sementara media lokal melaporkan serangan Israel terhadap sejumlah lokasi di Lebanon selatan.
Militer Israel mengatakan sejumlah rudal diidentifikasi menyeberang dari Lebanon dan terus menyerang sumber-sumber rudal tersebut sedangkan jet-jet tempur menghantam sejumlah markas militer Hizbullah di Lebanon selatan.
Bulan lalu, dua paramedis Komite Kesehatan Islam dan seorang pejuang Hizbullah terbunuh dalam serangan Israel di salah satu pusat organisasi tersebut di Blida, Lebanon selatan, kata kelompok tersebut dan sumber keamanan pada saat itu.
Tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang sebuah "kompleks militer" Hizbullah di desa tersebut.
Dan pada bulan Januari, kelompok militan yang didukung Iran itu mengatakan bahwa sebuah serangan Israel menewaskan dua petugas medis Komite Kesehatan Islam di kota Hanin.
Tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang target-target Hizbullah, dan juga "sejumlah daerah di wilayah Lebanon."
Pertempuran telah menewaskan sedikitnya 299 orang di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, termasuk 49 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Di Israel, sedikitnya 10 tentara dan tujuh warga sipil tewas.