"Situasinya mendesak. Afrika Selatan tidak punya pilihan selain meminta Pengadilan untuk memperkuat Tindakan Sementara yang ada dalam upaya mencegah kelaparan, kelaparan dan penyakit dalam skala besar di Jalur Gaza, yang menurut para ahli akan mengakibatkan lebih dari 85.000 kematian dalam enam tahun ke depan. bulan, jika tidak ada yang dilakukan,” jelasnya.
Krisis Kelaparan Semakin Parah di Gaza
Pemerintah Kota Gaza telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas krisis kelaparan yang memburuk dengan cepat.
Banyak warga Gaza yang meninggal akibat kelaparan.
Kami memperingatkan terhadap kematian lebih lanjut akibat kelaparan dan kehausan di Gaza utara, jika krisis kemanusiaan yang parah terus berlanjut,” kata juru bicara kotamadya Husni Mahna kepada Anadolu Ajansi.
Mahna mengatkan saat ini sangat diperlukan bantuan makanan di wilayah Gaza untuk mencegah krisis kelaparan yang semakin parah.
Selain kelaparan, warga Gaza saat ini juga mengalami krisis air.
Mahna menjelaskan alokasi per kapita di Kota Gaza telah menyusut menjadi hanya dua liter setiap hari, turun dari 90 liter (sebelum perang genosida).
Menurut pejabat Palestina, kekurangan air ini disebabkan karena fasilitas air yang mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel.
Hingga saat ini, IDF telah menghancurkan 40 sumur air, 9 waduk, jaringan air sepanjang 42 kilometer (26,1 mil), dan 500 sumbat dengan berbagai ukuran.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari 31.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 73.000 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza.
Pemblokadean ini menyebabkan warga sipil kelaparan.
Hingga saat ini, agresi Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk mengungsi.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Afrika Selatan dan Konflik Palestina vs Israel