Yordania menggemakan pandangan Palestina bahwa pembatasan semacam itu merupakan serangan terhadap kebebasan beribadah, katanya.
Jadi Pusat Pendudukan Israel
Baca juga: AS Mau Kerahkan 1.000 Tentara Bangun Pelabuhan Gaza, Awal Pengusiran Total Rakyat Palestina?
Bagi negara-negara Muslim lainnya, kendali Israel atas wilayah sekitar Al-Aqsa dan penyerbuan yang dilakukan secara rutin terhadap situs tersebut telah lama menjadi isu yang paling dibenci.
Ekstremis Yahudi ingin menghancurkan atau menduduki situs tersebut dan membangun kembali Kuil Sulaiman kuno yang mereka klaim berdiri di situs tersebut ribuan tahun yang lalu.
Pekan lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Al-Aqsa adalah bagian dari Israel.
Dirinya menyarankan umat dari semua agama memiliki hak untuk beribadah di situs Islam tersebut, meskipun hal ini melanggar status quo yang sudah lama ada.
AS hingga UEA Kirim Bantuan ke Gaza
Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA) terus mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat udara ke Gaza ketika bulan suci Ramadhan dimulai.
Meskipun para ahli mengatakan pengiriman bantuan melalui udara tidak efisien, jumlah bantuan yang melintasi perbatasan dengan truk masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan oleh kelompok bantuan.
Israel terus menolak tekanan untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza melalui jalur yang lebih konvensional.
Baca juga: Operasi Steady Anchor, Tentara Israel Siapkan Rencana Darurat Perang Besar-besaran Lawan Hizbullah
Dikutip dari Washington Post, Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa pesawat C-130 telah dikirim untuk menjatuhkan 27.600 paket makanan dan 25.900 botol air ke Gaza utara.
Pengiriman bantuan lewat udara yang dilakukan AS dimulai bulan ini, sebagai tanda semakin jauhnya jarak antara Amerika Serikat dan Israel.
Mesir dan Uni Emirat Arab juga mengumumkan keberhasilan penerbangan kemanusiaan dalam pernyataan Komando Operasi Gabungan Kementerian Pertahanan UEA.
Sebuah program percontohan bantuan maritim, di mana bantuan untuk Gaza akan tiba dengan perahu, direncanakan akan dimulai pada hari Jumat, menurut Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Namun tiga hari kemudian, kapal tersebut masih berlabuh di Siprus, berisi hampir 200 ton makanan.
Kapal ini dioperasikan bersama oleh Open Arms, sebuah organisasi kemanusiaan yang berbasis di Spanyol, dan World Central Kitchen milik koki selebriti José Andrés.