“Tujuan dari latihan ini termasuk memperkuat keamanan perdagangan maritim internasional, memerangi pembajakan dan terorisme maritim, memfasilitasi pertukaran informasi untuk operasi penyelamatan maritim, dan berbagi wawasan operasional dan taktis,” kata media Iran, IRNA.
“Sabuk Keamanan Maritim” dimulai pada tahun 2019 sebagai usaha patungan antara Moskow, Beijing, dan Teheran. Tiongkok melewatkan latihan pada tahun 2021, tetapi sejak itu berpartisipasi dalam setiap latihan.
Selama manuver tahun 2023, ketiga angkatan laut berlatih berlayar dalam formasi bersama, melakukan uji artileri siang dan malam, serta melakukan simulasi pembebasan sandera dari kapal yang diambil oleh perompak dan membantu kapal yang dalam kesulitan.
Area latihan tersebut berada di dekat pintu masuk Teluk Persia, tempat sebagian besar pengiriman minyak dunia berasal.
Di sisi lain Semenanjung Arab, di lepas pantai Yaman laut yang penuh 'sengketa' lokasi peperangan antara kelompok Houthi dengan angkatan laut Barat.
AS dan sekutunya telah mengerahkan beberapa kapal perang dalam upaya menghentikan Houthi yang melarang perdagangan maritim terkait Israel. Akan tetapi sejumlah kapal Barat dihancurkan dan sebagiannya lagi disandera oleh Houthi. (Russia Today/IRNA)