TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya lebih dari 4.000 orang melakukan aksi donor darah usai penembakan massal yang terjadi di sebuah gedung konser di Corcus City Hall di Moskow, Rusia pada Jumat (23/3/2024).
Dikutip dari media Tiongkok, CGTN, Kepala Departemen Medis Rusia, Olga Iechler mengungkapkan aksi donor darah ini sangat berguna bagi korban luka akibat tragedi berdarah tersebut.
Selain itu, aksi donor darah itu turut menyumbang penambahan stok darah secara nasional.
"Tentu saja, kita mempersiapkan apapun dan berguna untuk penambahan stok darah," ujarnya.
Olga mengatakan pihaknya telah menyediakan 12 mobil yang berkeliling di Moskow untuk orang-orang yang bersedia mendonorkan darahnya.
Di sisi lain, salah satu pendonor darah yang tidak ingin diungkap identitasnya mengungkapkan, aksi penembakan massal ini adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir.
Dia mengungkapkan aksi donor darah yang dilakukan semata-mata demi menolong orang yang menjadi korban.
"Tindakan seperti itu dikecam keras di Rusia. Saya bukan tentara. Saya tidak dapat menangkap teroris."
"Hal yang hanya dapat saya lakukan adalah menolong orang lain. Saya harap dengan darah saya, maka dapat menyelamatkan mereka (korban penembakan massal)," tuturnya.
Baca juga: Berkaca Kasus Penembakan Massal di Moskow, Ahli: ISIS Bikin Propaganda Rusia Tindas Umat Islam
Senada, warga Moskow lainnya mengungkapkan aksi donor darah yang dilakukannya adalah wujud kewajibannya sebagai masyarakat sipil.
"Ini adalah tugas warga negara untuk menolong siapapun yang menderita. Saya berada di pihak korban. Ini tragedi untuk siapapun," tuturnya.
Korban Tewas Tembus 133 Orang
Dilansir Reuters, korban tewas akibat tragedi ini bertambah menjadi 133 orang.
Sementara 100 orang lainnya menderita luka-luka akibat penembakan massal yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan ISIS tersebut.