Bulan lalu, Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) memperingatkan bahwa Israel berulang kali melakukan “kejahatan penghilangan paksa.”
“Sampai saat ini, pendudukan menolak untuk mengungkapkan informasi jelas mengenai nasib para tahanan Gaza, meskipun organisasi hak asasi manusia internasional berulang kali menyerukan untuk menghentikan kejahatan ini,” kata PPS.
Israel telah meningkatkan penggunaan teknologi canggih seperti AI, khususnya untuk menghasilkan ribuan target untuk diserang dalam perang genosida di wilayah tersebut.
Namun, Tel Aviv telah menggunakan teknologi tersebut jauh sebelum perang di Gaza, khususnya untuk mengkonsolidasikan pendudukannya di Tepi Barat.
Penggunaan pengenalan wajah telah meningkat secara signifikan tahun lalu dengan digunakannya sistem yang dikenal sebagai Red Wolf, yang bertujuan untuk membatasi dan mengawasi pergerakan warga Palestina di Tepi Barat.
“Baik di Hebron dan Yerusalem Timur yang diduduki, teknologi pengenalan wajah mendukung jaringan kamera CCTV yang padat untuk menjaga warga Palestina di bawah pengawasan terus-menerus… pengawasan ini adalah bagian dari upaya yang disengaja oleh otoritas Israel untuk menciptakan lingkungan yang bermusuhan dan memaksa bagi warga Palestina,” Amnesty International melaporkan pada Mei 2023.
(Sumber: The Cradle)