News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

113 Mahasiswa Pro-Palestina Dibekuk Polisi, Iran Desak Washington Dengarkan Protes Bukan Membungkam

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendukung pro-Palestina mengibarkan bendera di depan pintu masuk Universitas Columbia yang diduduki oleh pengunjuk rasa pro-Palestina di New York pada 22 April 2024. Pengunjuk rasa pro-Palestina di Columbia Universitas menghabiskan hari kelimanya menuntut sekolah tersebut memutuskan hubungan keuangan dengan sekutu utama AS, Israel. (Photo by Charly TRIBALLEAU / AFP)

"Dengan menciptakan atmosfer penyekapan dan membungkam para pengunjuk rasa, peran dukungan dan utama pemerintah Amerika bagi genosida terhadap rakyat Palestina oleh rezim Zionis tidak akan terhapus," katanya.

Reaksi Joe Biden terkait Penangkapan Mahasiswa AS Pro-Palestina

Menanggapi kontroversi penangkapan mahasiswa di Columbia University tersebut. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pun menggelar pertemuan dengan Anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez dan dua anggota parlemen liberal terkemuka lainnya yang menentang perang Israel di Jalur Gaza.

Joe Biden ditemani Senator Bernie Sanders dan Ed Markey ketika memasuki ruang Oval pada Selasa (23/4/2024) untuk membahas aspirasi dari rakyatnya di tengah gelombang protes mahasiswa AS.

"Saya sudah lama belajar untuk mendengarkan wanita itu," kata Joe Biden merujuk pada Ocasio-Cortez, yang bulan lalu mengkritik Joe Biden karena dukungannya terhadap genosida Israel di Gaza.

"Kami juga akan berbicara lebih banyak tentang belahan dunia lain," lanjutnya.

Pertemuan itu digelar setelah protes para mahasiswa di kampus-kampus AS, termasuk Yale, Columbia, New York dan universitas lain yang menolak dukungan AS untuk Israel.

Lebih dari 100 mahasiswa yang mengikuti demonstrasi tersebut ditangkap.

Mengkritik Israel Bukanlah Anti-Semitisme

Sebelumnya, Joe Biden mengatakan pemerintah AS harus melindungi komunitas Yahudi, merujuk pada gelombang demonstrasi diakhirinya agresi Israel di Jalur Gaza.

“Bahkan dalam beberapa hari terakhir, kita telah menyaksikan pelecehan dan seruan untuk melakukan kekerasan terhadap orang Yahudi. Anti-Semitisme yang terang-terangan ini tercela dan berbahaya, dan sama sekali tidak memiliki tempat di kampus universitas, atau di mana pun di negara kita,” katanya, Minggu (21/4/2024).

Sementara itu, pengorganisir mahasiswa Universitas Columbia menolak tuduhan anti-Semitisme yang dilontarkan Joe Biden.

"Beberapa pengorganisir (demonstran) adalah orang Yahudi," katanya, merujuk pada orang-orang Semit yang juga memprotes Israel, Selasa.

Orang Semit adalah kelompok etnis, budaya, atau ras yang terkait dengan masyarakat Timur Tengah, termasuk Arab, Yahudi, Akkadia, dan Fenisia.

Menurutnya, media AS dan Barat yang pro-Israel menggunakan istilah Semit untuk merujuk pada teroris (Israel) yang tidak mewakili orang-orang Yahudi.

Leah Salem, seorang mahasiswa tahun kedua di Universitas Barnard, mengatakan kepada Reuters bahwa dia adalah salah satu dari 15 mahasiswa Yahudi yang ditangkap di Columbia Park minggu lalu.

“Sangat jelas bagi kami bahwa orang-orang di luar tidak memahami arti dari kamp ini,” katanya.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama/Yunita Rahmayanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini