Israel terus melanjutkan perangnya di Gaza selama lebih dari 6 bulan.
Serangan Israel dan telah menyebabkan puluhan ribu warga sipil menjadi martir dan terluka.
Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Meskipun resolusi gencatan senjata segera dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB, dan meskipun ada resolusi gencatan senjata yang segera dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB namun Israel tetap melanggar hukum internasional.
Dan meskipun ada resolusi gencatan senjata yang segera dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB, dan meskipun ada resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB, dan juga ada putusan Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan “genosida.” namun Israel tetap tidak menggubrisnya.
Oleh karena itu, Nancy Pelosi Menyerukan Benjamin Netanyahu untuk segera mengundurkan diri.
Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi mengecam pendekatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap perang di Gaza dan mengatakan dia harus mengundurkan diri karena dia adalah "penghalang perdamaian."
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun penyiaran Irlandia RTE selama kunjungannya ke Irlandia, Pelosi mengatakan bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyebabkan 253 orang diculik adalah tindakan "kebrutalan yang kejam."
Namun, Israel telah membunuh lebih dari 34.000 warga Palestina di Jalur Gaza.
"Kami mengakui hak Israel untuk melindungi diri mereka sendiri. Kami menolak kebijakan Netanyahu yang sangat buruk. Apa yang lebih buruk dari apa yang telah dia lakukan sebagai balasannya?" katanya, mengacu pada pertanyaan wartawan mengenai jumlah korban tewas.
Setelah pengunduran diri komandan kepala mata-mata Israel Mayor Jenderal Aharon Haliva pada hari Senin karena kegagalan intelijen yang mendahului serangan terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust, Pelosi mengatakan bahwa Netanyahu-lah kini yang “harus mengundurkan diri.”
Benjamin Netayahu-lah Masalahnya
Ketika ditanya apakah dia menganggap Netanyahu sebagai “penghalang perdamaian” di wilayah tersebut, Pelosi menjawab, “Dia sudah melakukan hal tersebut selama bertahun-tahun.”
“Saya tidak tahu apakah dia takut terhadap perdamaian, tidak mampu berdamai, atau hanya tidak menginginkan perdamaian, tapi dia telah menjadi penghalang bagi solusi dua negara,” kata Pelosi.
“Jadi dialah masalahnya.” katanya dikutip dari Newsweek.