Segera setelah perintah tersebut, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima proposal Mesir-Qatar untuk melakukan gencatan senjata.
Di sisi lain, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Israel akan melanjutkan operasinya di Gaza.
Kabinet Perang Israel dengan suara bulat menyetujui operasi militer Rafah, tapi mengatakan akan melanjutkan upaya gencatan senjata.
Serangan baru yang ditargetkan di Rafah timur tampaknya bertujuan untuk menjaga tekanan terhadap Hamas saat perundingan berlanjut.
Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata
Diberitakan Reuters, kelompok militan Palestina Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata Gaza dari mediator, Senin (6/5/2024).
Namun, Israel mengatakan persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya dan terus melanjutkan serangan di Rafah sambil berencana untuk melanjutkan negosiasi kesepakatan.
Perkembangan dalam perang tujuh bulan ini terjadi ketika pasukan Israel menyerang Rafah di tepi selatan Gaza dari udara dan darat, dan memerintahkan penduduk untuk meninggalkan bagian kota, yang telah menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa pimpinannya, Ismail Haniyeh, telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa kelompok tersebut menerima usulan gencatan senjata mereka.
Baca juga: Tank Israel Memasuki Rafah Mendekati Perbatasan Mesir, 12 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengatakan bahwa usulan gencatan senjata tersebut tidak memenuhi tuntutan Israel, tetapi Israel akan mengirim delegasi untuk bertemu dengan para perunding guna mencoba mencapai kesepakatan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu menambahkan bahwa kabinet perangnya menyetujui kelanjutan operasi di Rafah.
Terbaru, Kementerian luar negeri Qatar mengatakan delegasinya akan berangkat ke Kairo pada hari Selasa untuk melanjutkan perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas.
Diketahui, lebih dari 34.600 warga Palestina telah tewas dalam konflik di Gaza, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Kini, PBB mengatakan kelaparan akan segera terjadi di wilayah kantong tersebut.
Baca juga: Israel Serang Rafah usai Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Pejuang Gaza Tembakkan Roket ke Israel
Gencatan senjata apa pun akan menjadi jeda pertama dalam pertempuran sejak gencatan senjata selama seminggu pada bulan November 2023, di mana Hamas membebaskan sekitar setengah sandera.