Tuduhan Barat dan Bantahan Rusia Soal Senjata Nuklir
Berkali-kali sejak meningkatnya konflik Ukraina pada Februari 2022, AS menuduh Rusia menggunakan senjata nuklir dan bahkan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir taktis terhadap pemerintah di Kiev.
Moskow telah berulang kali menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai spekulasi yang tidak berdasar.
Misalnya, seorang reporter CNN mengklaim pada bulan Maret bahwa Washington mulai “mempersiapkan diri dengan matang” menghadapi kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina pada akhir tahun 2022, ketika pasukan Kiev maju di Kharkov dan Kherson.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa “tidak pernah terpikir olehnya untuk menggunakan senjata nuklir taktis” meskipun “berbagai situasi” muncul di medan perang.
Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen Rusia pada akhir Februari, Putin menuduh negara-negara Barat melakukan upaya untuk melakukan bencana nuklir.
“Semua yang mereka pikirkan saat ini, yang menakut-nakuti dunia, semuanya benar-benar menimbulkan ancaman konflik yang melibatkan senjata nuklir, dan kehancuran peradaban. Apakah mereka tidak memahami hal ini?” kata presiden Rusia saat itu.
Awal tahun ini, ketika Kongres sedang memperdebatkan rancangan undang-undang bantuan militer untuk Kiev senilai $61 miliar, AS melontarkan tuduhan yang tidak dijelaskan secara spesifik mengenai rahasia kemampuan nuklir Rusia di luar angkasa.
Kremlin membantah rumor tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang keji.