News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tembakkan 2.500 Peluru Tiap Hari: Jika Chasiv Yar Jatuh, Seluruh Donbass Terancam Takluk

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Ukraina melakukan perlawanan menyerang Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Perang kota di Chasiv Yar (di Rusia disebut Chasov Yar) di wilayah Donetsk terus terjadi dan pasukan Rusia disebut sedikit demi sedikit terus mendesak militer Ukraina.

Kepala Administrasi Militer Daerah Donetsk Vadym Filashkin, mengatakan pasukan Ukraina terus terdesak dengan jumlah dan senjata seadanya melawan pasukan Vladimir Putin.

“Pasukan Rusia akan masuk ke jantung Ukraina jika mereka berhasil merebut kota garis depan Chasiv Yar dan wilayah Donbass yang lebih luas,” kata Vadym Filashkin dikutip dari Ukrinform.

Baca juga: Rusia Peringati Hari Kemenangan pada 9 Mei 2024, Pamer 70 Sistem Senjata di Parade Militer

Dia mengatakan pasukan Vladimir Putin berusaha menerobos garis pertahanan Ukraina timur, dengan 1.500 hingga 2.500 peluru artileri dan serangan udara ditembakkan di wilayah tersebut setiap hari.

Ketika ditanya apa bahayanya bagi Ukraina jika seluruh Donbass jatuh di bawah kendali Rusia, Filashkin mengatakan bahwa musuh akan terus bergerak maju.

“Kami tidak akan membiarkan hal ini dan kami akan melakukan segala yang mungkin – dan tidak mungkin – untuk menahan musuh di sini, di wilayah Donetsk dan memulihkan perbatasan seperti tahun 1991,” katanya.

Gubernur mengatakan sekitar 2.500 warga sipil di wilayahnya saja telah terbunuh dan hampir 5.000 lainnya terluka sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022.

Seperti diberitakan sebelumnya, menurut kepala Administrasi Negara Daerah Donetsk, Chasiv Yar di Oblast Donetsk hampir hancur total, dengan 679 orang tersisa di kota tersebut hingga 8 Mei.

Sebelumnya, Mayor Jenderal Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa pasukannya sulit membendung Rusia.

Baca juga: Ukraina Gagalkan Rencana Mata-mata Rusia Bunuh Zelensky, Ungkap Para Eksekutor Dibayar Ribuan Dolar

“Tentu saja tidak hari ini atau besok, tapi semua bergantung pada cadangan dan pasokan kami,” ujar Skibitsky.

Kota penting yang dimaksud, Chasiv Yar, sebagian besar tinggal puing-puing setelah lebih dari setahun dibombardir Rusia.

Namun, posisinya yang strategis secara alam, yakni di puncak bukit, menjadi tempat persiapan yang baik untuk pertempuran Ukraina melawan Rusia.

Dari titik itulah, Ukraina dapat menghalangi jalan Rusia menuju kota-kota bebas terakhir di wilayah Donetsk.

Chasiv Yar terletak tepat di sebelah barat kota Bakhmut.

Bakhmut sudah hancur lebur selama hampir satu tahun pengepungan brutal hingga akhirnya jatuh kepada Rusia pada Mei 2023.

Pasukan Rusia menyerang posisi Ukraina dengan mortar

Bakhmut dinilai minim nilai strategis.

Tetapi, Chasiv Yar terletak di dataran tinggi dan dekat dengan kota-kota penting lainnya, yang berarti Rusia akan mendapatkan posisi strategis jika berhasil mendapatkannya.

Kota ini, yang dulunya berpenduduk sekitar 13.000 orang, adalah kunci yang akan membuka gerbang pertempuran yang melelahkan dan berlarut-larut, kata analis militer Serhiy Hrabsky sebelumnya kepada The New York Times.

Penaklukan wilayah tersebut akan membuat markas komando timur Ukraina, Kramatorsk, dan pusat pasokan utama Kostiantynivka dapat dijangkau oleh pasukan Rusia.

Baik Kramatorsk dan Kostiantynivka dihuni populasi sipil dalam jumlah besar, menurut outlet tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini