Dari sisi strategi pertempuran, mengutip dari laporan media Israel, Haaretz, seorang perwira lapangan IDF mengatakan kalau operasi militer ke Jabalia baru-baru ini menunjukkan perkiraan IDF mengenai infrastruktur Hamas, tidak tepat.
Artinya, perwira senior tersebut mempertanyakan kemampuan intelijen IDF yang tampak asal-asalan dalam membaca pergerakan dan kekuatan Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas.
Dia menjelaskan, Hamas memulihkan kemampuannya dengan sangat cepat dan membangun kembali pasukan di wilayah lain di Gaza.
Dia menunjukkan bahwa Hamas baru-baru ini mengubah taktik perangnya dan lebih fokus pada penggunaan jebakan-jebakan di bangunan-bangunan.
Dalam beberapa pernyataan, Brigade Al-Qassam menyatakan, serangan ke tentara IDF di Jabalia dilakukan dalam operasi kompleks.
Ini berarti, serangan yang dilancarkan bukan lah tembakan sporadis ke arah pasukan pendudukan IDF, melainkan sudah diatur dan direncanakan.
Memanfaatkan kontur area yang penuh puing, Brigade Al Qassam biasanya melakukan pancingan tembakan untuk menarik konsentrasi pasukan IDF ke lokasi yang sudah mereka siapkan.
Pancingan ini membutuhkan nyali besar karena lazimnya berlangsung dalam pertempuran jarak dekat.
Baca juga: Close Range Combat, 3 Front Menyala di Gaza, Al Qassam: 6 Brigade Koalisi Faksi Terjun di Jabalia
Di saat pasukan Israel berada dalam lokasi jebakan, Brigade Al Qassam melancarkan sebuah sergapan terkoordinasi dengan menghujani IDF dengan peluru sebelum meledakkan posisi musuh di tempat yang sebelumnya sudah disiapkan alat peledak rakitan.
Kekuatan sergapan ini menjadi lebih menyengat karena serangan Brigade Al Qassam disatukan dengan serangan dari kelompok gerakan lain, semisal Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ yang juga aktif menyerang pasukan IDF di Jabalia.
Baca juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Quds Satukan Serangan, Brigade Nahal Israel Ditarik Mundur dari Zaytoun
Belakangan, sumber-sumber Israel, yang dikutip di Al-Jazeera mengakui bahwa dalam satu serangan, 20 tentara pendudukan tewas atau terluka pada Rabu setelah sebuah bangunan jebakan di Jabalia diledakkan dan pasukan Israel berada di dalamnya.
“Insiden keamanan yang sulit”, begitu judul ulasan yang diberitakan di media Israel, melibatkan Divisi 98 tentara Israel, yang saat ini beroperasi di kamp pengungsi Jabalia.
Ketika helikopter Israel terlihat mendarat di timur Jabaliya, rumah sakit Israel mengatakan bahwa mereka menangani banyak korban jiwa akibat pertempuran sengit yang terjadi di Gaza.
Berdasarkan kejadian beberapa hari terakhir, termasuk mundurnya tentara Israel dari Zaytoun, menjadi jelas bahwa permasalahannya bukan sekadar re-grouping faksi-faksi milisi Perlawanan.