News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel Merangsek Jauh ke Dalam Rafah, Badan PBB: Tak Ada Zona Aman di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Kota Rafah di Gaza Selatan dari udara. Pasukan Israel dilaporkan maju jauh ke dalam Rafah dalam invasi mereka berdalih memberantas Hamas.

"Pengeboman terjadi di mana-mana, orang-orang pergi dengan panik. Ini adalah serangan yang mengejutkan," kata seorang warga, dikutip dari Arab News.

Baca juga: Tuai Kecaman, Israel Batal Tutup Siaran Langsung Associated Press di Gaza, Sempat Sita Kamera

UNRWA, badan utama PBB di Gaza, memperkirakan pada hari Senin bahwa lebih dari 800.000 orang telah melarikan diri sejak Israel mulai menargetkan Rafah.

Pada hari Selasa, UNRWA mengatakan distribusi makanan telah ditangguhkan di Rafah karena kurangnya pasokan dan ketidakamanan.

Israel telah berjanji untuk melanjutkan serangan Rafah untuk membasmi empat batalyon pejuang Hamas yang tersisa yang bersembunyi di sana.

Tank-tank menyerbu ke pinggiran timur Rafah di Jeneina, Al-Salam, dan Brasil, menurut warga.

UNRWA: Tak Ada Zona Aman di Gaza

Terkait invasi Israel yang terus berlanjut, Komisaris Jenderal UNRWA, badan PBB yang menangani masalah pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini mengatakan kalau hampir separuh penduduk Rafah atau 800.000 orang, terpaksa mengungsi sejak Pasukan Israel memulai operasi militer di wilayah tersebut pada 6 Mei.

“Menanggapi perintah evakuasi yang menuntut orang-orang mengungsi ke apa yang disebut zona aman, orang-orang terutama pergi ke daerah tengah, dan Khan Younis termasuk ke wilayah yang bangunannya sudah hancur,” tambah Lazzarini dalam pernyataan yang diposting di akun X-nya.

Dia berkata, “Sejak perang di Gaza dimulai, warga Palestina terpaksa mengungsi berkali-kali untuk mencari keselamatan yang belum pernah mereka temukan, termasuk di tempat penampungan UNRWA.”

“Ketika orang berpindah, mereka terpapar, tanpa koridor atau perlindungan yang aman. Setiap saat, mereka terpaksa meninggalkan beberapa barang yang mereka miliki: kasur, tenda, peralatan memasak, dan persediaan pokok yang tidak dapat mereka bawa atau bayar untuk transportasinya. Setiap saat, mereka harus memulai dari awal lagi," kata ketua UNRWA.

“Daerah tempat orang-orang mengungsi sekarang tidak memiliki persediaan air bersih atau fasilitas sanitasi.”

Komisaris Jenderal UNRWA mengatakan bahwa klaim bahwa masyarakat di Gaza dapat pindah ke zona “aman” atau “kemanusiaan” adalah salah.

“Gaza tidak memiliki zona aman,” tegas Lazzarini.

Situasi ini sekali lagi menjadi lebih buruk karena kurangnya bantuan dan pasokan dasar kemanusiaan, Lazzarini memperingatkan, seraya mencatat bahwa komunitas kemanusiaan tidak memiliki persediaan lagi untuk diberikan, termasuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

(oln/khbrn/JN/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini