Hochstein, yang memainkan peran penting dalam perjanjian batas laut antara Israel dan Lebanon pada Oktober 2022, berkunjung di tengah bentrokan perbatasan yang intens.
Sejak perang Gaza dimulai Oktober lalu, baku tembak setiap hari telah menyebabkan ribuan orang mengungsi di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon.
Amerika Cs prihatin dengan eskalasi yang serius menyusul pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah baru-baru ini, yang menyebabkan Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan drone ke Israel utara.
Potensi eskalasi yang meluas sangatlah besar dan mempunyai konsekuensi serius bagi Lebanon dan seluruh kawasan.
“Apa yang saya khawatirkan setiap hari adalah kesalahan perhitungan atau kecelakaan, sebuah rudal yang ditujukan untuk mencapai sasaran meleset dari sasaran, mengenai hal lain,” kata Hochstein, menurut Foreign Policy.
“Hal ini dapat memaksa sistem politik di kedua negara untuk membalas dengan cara yang dapat membawa kita ke dalam perang.”
Ketegangan yang Meningkat
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.
Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melakukan 1.194 operasi militer dalam 250 hari pertama perang, menewaskan dan melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.
Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, menyusul perlawanan keras Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.
Mereka berusaha untuk menduduki kembali Lebanon pada tahun 2006 namun gagal dalam apa yang dianggap Lebanon sebagai kemenangan besar melawan Israel.
Namun Israel tetap menduduki sebagian wilayah Lebanon, yakni wilayah Peternakan Sheeba.
Hizbullah telah berjanji untuk memulihkan setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki Israel bertentangan dengan hukum internasional.
Mengenal Sekelumit soal Hizbullah
Hizbullah adalah milisi yang berbasis di Lebanon selatan.
Pasukannya dibentuk tahun 1982 oleh militer Iran.
Milisi ini terbentuk karena meprotes pendudukan Israel di wilayah itu.
Selama ini pasokan senjata Hizbullah diperoleh dari Iran.
Tak hanya sebagai milisi, Hizbullah kemudian terbentuk menjadi kubu politik paling berpengaruh di Lebanon apalagi setelah mendapatkan dukungan dari warga syi'ah mayoritas di negara itu.
Saban tiap tahun persenjataan Hizbullah selalu upgrade dan canggih.
(oln/memo/*)