News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apakah JI 'mengubah citra' demi diterima masyarakat?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apakah JI 'mengubah citra' demi diterima masyarakat?

Para mulanya mendiskusikan ide ini dengan beberapa tokoh Jamaah Islamiyah lainnya, sebelum menyampaikannya kepada Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Densus 88 lantas memfasilitasi pertemuan para anggota Jamaah Islamiyah di sebuah hotel di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni lalu, hingga akhirnya lahir deklarasi pembubaran itu, kata Ali Fauzi.

Deklarasi itu, katanya, menandai perubahan tujuan para mantan anggota Jamaah Islamiyah.

"Kalau tujuan kemarin kan jelas itu, memerangi Indonesia dan mendirikan negara Islam. Sekarang pemikiran-pemikiran ini dihapuskan dari visi-misi mereka," kata Ali Fauzi.

"Sekarang tujuannya lebih mengerucut, lebih kepada tarbiyah wa dakwah, lebih kepada pendidikan dan dakwah. Tidak ada jihadnya lagi. Kalau dulu itu kan enggak bisa dipisah, dakwah wa jihad."

Pergeseran fokus Jamaah Islamiyah ke pendidikan dan dakwah sesungguhnya telah terjadi sejak kira-kira 16 tahun terakhir.

Lembaga riset Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mencatat, titik baliknya muncul pada 2007, saat Jamaah Islamiyah nyaris binasa pasca-bentrokan bersenjata dengan polisi di Poso, Sulawesi Tengah.

Apalagi, saat itu 40 anggota kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaeda itu ditangkap, termasuk sejumlah petingginya.

Namun, perlahan Jamaah Islamiyah membangun ulang kekuatannya.

Dalam sebuah pertemuan di Surabaya, Jawa Timur, pada 2008, Para terpilih menjadi amir baru. Dan, di bawah pimpinannya, Jamaah Islamiyah mengalihkan fokus pada dakwah dan penyebaran pengaruh politik alih-alih jihad dengan jalan kekerasan.

Dengan fokus baru di bawah pimpinan Para, kelompok ini lantas kerap disebut Neo Jamaah Islamiyah.

"Keputusan untuk fokus pada dakwah dibandingkan operasi atau amaliyah merupakan pengakuan atas kelemahan [Jamaah Islamiyah] yang ada saat ini sekaligus sebagai perhitungan strategis ke depan," tulis IPAC dalam laporannya pada 2017 berjudul "The Re-emergence of Jemaah Islamiyah".

"JI membutuhkan basis massa yang lebih luas dan hal ini hanya dapat dicapai dengan menjangkau [publik] melalui ceramah-ceramah di tempat umum atau taklim."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini